Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, masih menunggu laporan total kerugian dari sejumlah asosiasi produk ekonomi kreatif (ekraf) yang terdampak aksi boikot produk pro Israel atau yang terafiliasi dengan negara tersebut.
“Masih kami tunggu laporan dari asosiasi, tapi saya mendapat laporan antara 50% penurunannya,” kata Sandiaga dalam konferensi pers, dikutip Selasa (12/12/2023).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Fatwa No.83/2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina mengimbau umat Islam untuk menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel, serta mendukung penjajahan dan zionisme.
Kendati telah mengeluarkan Fatwa, MUI tidak mencantumkan daftar produk mana saja yang merupakan buatan dan terafiliasi dengan Israel.
Hal tersebut kemudian dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menggabungkan Fatwa dengan daftar produk yang tidak berdasar, sehingga menimbulkan salah paham di tengah masyarakat.
Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait boikot produk pro Israel atau yang berkaitan dengan negara ini.
Baca Juga
Sandiaga menyebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) masih menunggu koordinasi dan arahan terkait aksi boikot tersebut.
Dia memastikan, pemerintah ingin agar konsumen memiliki informasi terkini lantaran aksi tersebut telah berdampak terhadap produk-produk yang sama sekali tidak berhubungan dengan Israel.
“Jadi kami menunggu koordinasi nanti dan pemerintah akan memberikan pernyataan resmi tentunya oleh pimpinan,” ujarnya.
Di samping itu, pemerintah juga ingin memastikan bahwa produk ekraf dan pariwisata tidak terdampak aksi boikot. Sebab, hal tersebut dapat menurunkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri.
Sebelumnya, Sandiaga mengungkapkan penjualan sejumlah pelaku ekraf mengalami penurunan, imbas adanya aksi boikot tersebut. Banyak pengusaha terdampak, meski telah berulang kali menegaskan bahwa produknya bukan berasal dari Israel atau terafiliasi dengan negara ini.
“Dampak yang telah terjadi dan sedang dilaporkan ke kami adalah boikot produk-produk ekraf yang dirasakan oleh para pengusaha,” kata Sandiaga dalam konferensi pers, dikutip Selasa (5/12/2023).