Bisnis.com, JAKARTA - TikTok Shop bakal kembali beroperasi di Indonesia hari ini, Selasa (12/12/2023). Hal ini terjadi setelah TikTok mengumumkan kemitraan strategis dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menanggapi kemitraan strategis antara TikTok dan GOTO. Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, menilai kerja sama antara GOTO dan TikTok seharunya bisa berdampak positif terhadap industri e-commerce dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Mestinya positif ya,” kata Shinta di selal-sela acara Dialog Apindo Capres 2024, Senin (11/12/2023).
Menurutnya, hal terpenting saat ini adalah bagaimana memastikan agar kemitraan tersebut sesuai dengan regulasi yang diatur oleh pemerintah Indonesia.
Di sisi lain, kembali hadirnya layanan belanja dalam aplikasi TikTok ini dinilai dapat membantu UMKM dalam menjual produknya. Pasalnya, kata Shinta, pelaku UMKM semakin banyak memiliki kesempatan untuk menjajakan dagangannya, khususnya di platform online.
“UMKM pasti akan lebih terbantu dengan adanya platform tambahan seperti ini,” ujarnya.
Baca Juga
Namun, Shinta menyebut perlu ada keadilan dalam regulasi untuk para pedagang, baik offline maupun online. Jangan sampai, kata Shinta, ada pihak yang lebih diuntungkan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero mengatakan, tidak semua UMKM di e-commerce menjual produk lokal.
Meskipun Tokopedia dan TikTok mengklaim bahwa gabungan dari bisnis mereka telah menampung lebih dari 90% merchant dari kalangan UMKM.
"Apa benar 90% itu produk lokal? Karena statement Pak Jokowi hampir 80% produk e-commerce yang dijual adalah produk impor, dan TikTok selama ini sebelum ditutup hampir sama juga, 90% produk-produk impor," ujar Edy saat dihubungi, Senin (11/12/2023).
Oleh karena itu, menurut Edy, perlu dipastikan terlebih dahulu tujuan TikTok Shop menggabungkan bisnisnya dengan e-commerce lokal, Tokopedia.
"Spirit mereka [TikTok] itu apa? Kalau spiritnya untuk mendapatkan keuntungan di area bisnis Indonesia, kita tidak sependapat," katanya.
Edy menyatakan pihaknya bakal mendukung kemitraan TikTok dan GOTO jika tujuannya untuk memberikan ruang dan peluang besar bagi produk UMKM lokal.
Kemenkop UKM menilai kehadiran TikTok Shop yang kali ini memanfaatkan kerja sama dengan Tokopedia afiliasai GOTO, dibolehkan selagi mematuhi regulasi.
Menteri Koperasi dan Usaha (Menkop UKM) Teten Masduki, menekankan TikTok dan GOTO untuk mematuhi regulasi yang ada seiring kedua platform digital itu resmi menjalin kerja sama.
"TikTok dan GOTO harus ikut mengembangkan program pemerintah, memberdayakan UMKM kita dan membangun bisnis model yang berkelanjutan," kata Menteri Teten dalam keterangan resmi, Senin (11/12/2023).
Teten menyebut, TikTok dan Tokopedia mesti menerapkan kebijakan dalam Permendag No.31/2023. Pertama, dia menyebut TikTok dan Tokopedia harus patuh dengan aturan pemisahan e-commerce dari media sosial.
Selain itu, TikTok dan GoTo dilarang untuk memberi ruang bagi barang dumping dari negara asalnya, atau barang impor dengan harga ekspor yang lebih rendah dibandingkan negara asalnya.
"Oleh karena itu, para merchant yang menjual produk impor harus dilengkapi dokumen importasi supaya tidak menjual barang ilegal," ucapnya.
Lebih lanjut, Teten meminta TikTok dan GoTo tidak menjual barang impor yang dokumennya tidak lengkap. Adapun barang impor yang dijual di online, kata Teten, harus memiliki izin edar dari BPOM, punya SNI, dan memiliki sertifikasi halal.
"Semua itu perlu dilengkapi untuk melindungi konsumen di Indonesia," katanya.
Selain itu, TikTok dan Tokopedia diminta untuk tidak menjual barang yang harganya berada di bawah harga pokok penjualan (HPP) dalam negeri. Menurutnya, hal itu bertujuan untuk melindungi UMKM produsen dalam negeri.
“Kelima, platform online termasuk TikTok dan GoTo tidak boleh menjual produk sendiri. Ini untuk menghindari adanya diskriminasi terhadap brand atau produk lokal yang dijual di platform mereka," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Tiktok dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) resmi mengumumkan kemitraan strategis pada Senin (11/12/2023) untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.
Sebagai bagian dari kemitraan strategis tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, di mana TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh Tokopedia.
"TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar, sebagai komitmen jangka panjang untuk berinvestasi mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia," tulis manajemen TikTok dalam keterangan tertulis, Senin (11/12/2023).
TikTok, Tokopedia, dan Grup GOTO menyatakan pihaknya berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam 5 tahun mendatang.
Dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM tersebut akan mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari TikTok, Tokopedia dan Grup GoTo.
Berikut dukungan yang dijanjikan TikTok dan GOTO untuk UMKM:
1. Promosi produk-produk Indonesia pada platform Tokopedia dan TikTok
2. Huluisasi UMKM - mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM Indonesia melalui program komprehensif yang mendorong pengembangan keahlian dan akses sumberdaya mulai dari hulu (tahap produksi) sampai ke hilir (penjualan)
3. Dukungan pemasaran, branding dan praktik bisnis berkelanjutan bagi pedagang
4. Mendukung pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya di pasar internasional
5. Membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai tempat di Indonesia
6. Memastikan lokapasar yang memungkinkan persaingan secara wajar