Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melepas ekspor bahan baku pembuatan parfum minyak nilam dan biji pala sebanyak 1,2 ton atau senilai Rp1 miliar ke Prancis.
Bahan baku yang diekspor tersebut merupakan produksi dari PT UGreen Aromatics International (UGreen), anak usaha Koperasi Produsen Inovasi Nilam Aceh (Inovac) dan PT Nat' Green.
Ketua Koperasi Inovac Nadia menyampaikan, pihaknya selama tiga bulan sekali secara rutin mengekspor minyak tilam ke Prancis.
Namun diakuinya produksi dari para petani saat ini masih belum mampu memenuhi seluruh permintaan bahan baku ke Prancis yakni sebanyak 6 ton.
“Kapasitas di tingkat petani baru mampu memproduksi sebanyak 1 ton minyak nilam, dan itu hanya baru dipasok dari petani yang ada di Gayo. Sementara petani di wilayah lain juga belum mampu mencukupi,” jelas Nadia dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/12/2023).
Terbatasnya produksi, kata Nadia, sebagian besar para petani kekurangan modal untuk penanaman nilam.
Baca Juga
Oleh karena itu, Nadia berharap Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM, dapat membantu dari sisi pembiayaan ke petani agar kebutuhan ekspor minyak nilam ke Prancis dapat terpenuhi.
Sementara itu, Direktur Atsiri Research Center (ARC) Syaifullah Muhammad menambahkan, pihaknya saat ini tak hanya mengirim bahan baku untuk ekspor, tetapi juga mengolah dan memproduksinya sendiri, tidak hanya menjadi parfum, namun juga produk kosmetik hingga kesehatan lantaran memiliki kandungan anti-aging di dalamnya.
“Dari setiap produksi minyak nilam, selalu kami sisihkan sebesar 20 persen produksi untuk dalam negeri dan 80 persennya dibawa ke pasar ekspor. Sekitar 30 produk telah kami hasilkan untuk pasar domestik,” jelasnya.