Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bahlil Ungkap Kelanjutan Proyek Pabrik Baterai Kendaraan Listrik CATL

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan proyek baterai mobil listrik oleh CATL telah memiliki kepastian jadwal groundbreaking.
Ilustrasi pabrik baterai mobil listrik./ Bloomberg
Ilustrasi pabrik baterai mobil listrik./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan hasil kunjungannya ke China pada awal Desember 2023 lalu. 

Bahlil mengaku selain kunjungannya dalam acara Marketing Investasi Indonesia (MII) yang digelar di Shanghai China, dirinya turut memastikan investasi dari produsen baterai terbesar asal China, yakni Contemporary Amperex Technology Co. (CATL). 

“Kunjungan saya ke China itu memastikan investasi ekosistem baterai mobil CATL,” ujarnya kepada awak media usai Rakornas Investasi 2023 di Balai Kartini, Kamis (7/12/2023). 

Dirinya menyampaikan bahwa CATL akan masuk ke Indonesia untuk melakukan groundbreaking mulai Januari 2024. “Mereka sudah mau melakukan groundbreaking pada Januari 2024,” lanjutnya. 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, produsen baterai terbesar asal China itu lewat cucu usahanya, PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd. (CBL), telah memiliki komitmen investasi bersama konsorsium BUMN, yakni Indonesia Battery Corporation (IBC), untuk mengembangkan proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia. 

CBL dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) akan membentuk joint venture pada sisi hulu tambang. Dalam proses ini, Antam akan mendivestasikan 49% sahamnya di konsesi tambang nikel yang dikelola anak usaha mereka, PT Sumberdaya Arindo, kepada anak usaha yang dikendalikan CBL, Hong Kong CBL Limited (HKCBL).  

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengungkapkan, kesepakatan kerja sama antara Antam dengan CATL di sisi hulu tambang tersebut telah memasuki tahap akhir. 

Transaksi jual beli saham ini bakal menandai realisasi investasi CATL di proyek baterai, mulai dari usaha pertambangan, smelter, produksi precursor katoda, sel baterai, hingga battery pack.

"Dengan CATL sudah tahap akhir, 10 Desember merupakan titik mereka lakukan cash di hulunya sehingga memulai secara resmi proses dari tambang sampai ke hilir," ujar Toto dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (27/11/2023).

Adapun, CATL dalam proyek baterai yang bernama Dragon, berkomitmen untuk menanamkan investasi sekitar US$6 miliar atau setara dengan Rp92,48 triliun (asumsi kurs Rp15.349 per US$).

Sementara itu, ANTM telah menunjuk Halmahera Timur sebagai lokasi pengembangan ekosistem baterai listrik dan telah melakukan pengalihan sebagian kepemilikan saham pada PT Feni Haltim (FHT). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper