Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Beri Lampu Hijau Rencana Investasi TikTok ke GOTO

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengaku tidak mempersoalkan rencana investasi TikTok ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal II/2023 pada Jumat (21/7/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal II/2023 pada Jumat (21/7/2023). Youtube: Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengaku tidak mempersoalkan rencana investasi TikTok ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Bahlil menyebut pemerintah tak akan mengintervensi rencana Tiktok untuk melakukan kolaborasi dengan beberapa investor di dalam Negeri.

“Saya belum dapat laporan itu secara teknis, tapi saya pernah dengar mereka akan melakukan rencana kolaborasi dengan beberapa investor dalam negeri. Silakan aja selama itu B2B [business to business] ya. Kami juga tak boleh intervensi,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (27/11/2023).

Bahlil mengaku tak mempermasalahkan apabila aksi dari perusahaan asal China tersebut diperkirakan menjadi salah satu strategi mereka untuk memulai kembali bisnis niaga elektronik (e-commerce) di Indonesia.

“Saya belum tahu sampai ke situ. Namun, selama memenuhi aturan dan tidak mengganggu garis kebijakan pemerintah saya pikir oke [tak masalah],” pungkas Bahlil.

Mengutip melalui sumber Bloomberg, Rabu (22/11/2023), TikTok sedang mengerjakan potensi investasi pada unit ritel online GoTo, Tokopedia, yang dapat diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang. 

Sumber anonim Bloomberg mengatakan, ketimbang melakukan investasi langsung, kesepakatan tersebut dapat berbentuk usaha patungan antara GOTO dan TikTok.

Pengaturan tersebut dirancang untuk mengatasi hambatan peraturan dan memungkinkan TikTok menghidupkan kembali layanan belanja online di arena ritel terbesar di Asia Tenggara.

Indonesia pada September lalu mengumumkan peraturan besar-besaran yang memaksa TikTok untuk memisahkan bisnis pembayaran dari belanja online. Ini merupakan sebuah pemisahan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melemahkan daya dorong TikTok ketika mereka mulai mendapatkan daya tarik terhadap Sea Ltd. dan GoTo.

TikTok, satu-satunya platform yang terkena dampak langsung dari peraturan tersebut, segera menghentikan belanja online di Indonesia untuk mematuhi pembatasan pemerintah Indonesia.  

Pertimbangan untuk mencapai kesepakatan sedang berlangsung dan perundingan masih bisa tidak dilanjutkan, Sebuah perjanjian juga akan tunduk pada persetujuan peraturan, kata sumber Bloomberg.

"Investasi langsung ke Tokopedia, pemain e-commerce lokal terbesar di Indonesia, mungkin dapat membantu memperlancar hubungan dengan pemerintah," kata salah satu sumber. Adapun TikTok tidak menanggapi permintaan komentar, sementara perwakilan GoTo juga menolak berkomentar.

Dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing, TikTok telah mencoba memetakan jalur baru untuk fitur dengan pertumbuhan tercepat, TikTok Shop, di negara berpenduduk 278 juta jiwa yang seharusnya menjadi contoh ekspansi global dari AS hingga Eropa. Bagi GoTo, perusahaan internet terbesar di Indonesia, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online terbesarnya untuk tetap beroperasi di Indonesia.

Namun hal ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja dan pembayaran bagi kedua perusahaan.

TikTok telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce di negara tersebut. Pekan lalu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia, PT Bukalapak.com dan Blibli untuk potensi kemitraan.

Indonesia adalah pasar pertama dan terbesar untuk TikTok Shop, dan belanja online telah menjadi fitur aplikasi media sosial dengan pertumbuhan tercepat dengan basis penggemar yang terus berkembang di Indonesia. TikTok memulai fitur belanja di Indonesia pada 2021 dan kesuksesan instannya telah mendorong perusahaan untuk berekspansi ke ritel online di pasar lain, termasuk Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper