Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama Asean Kementerian Luar Negeri Indonesia, Carolina Tinangon menuturkan bahwa adalah hal yang wajar jika belum ada investor asing belum tertarik berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, hal tersebut dinilai wajar lantaran IKN adalah wilayah yang baru. Adapun tugas yang perlu dilakukan adalah dengan memperkenalkan sebanyak mungkin kepada para investor.
“Jadi saya pikir itu cukup normal, karena kami perlu menunjukkan apa yang ada di sana. Untuk bisnis, mereka harus tahu apa yang dijanjikan dari tanah itu (IKN). Jadi ini masih permulaan, kami berharap akan semakin banyak yang tertarik,” jelasnya ketika ditemui pada acara ASEAN Matters 6th Edition Jakarta Launch, Langham Hotel, Jakarta (27/11/2023).
Carolina menuturkan bahwa pemerintah saat ini sedang membuka investasi dari banyak negara. IKN juga merupakan proyek yang besar sehingga membutuhkan negara lain untuk berinvestasi dan terdapat beberapa hal yang perlu untuk dilakukan.
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak harapan dari IKN, sehingga berharap ada banyak negara yang dapat bergabung untuk berinvestasi di sana. Adapun, IKN dinilai bukan hanya untuk pemerintah, namun juga untuk para pelaku bisnis
“Karena seperti yang Anda tahu, IKN juga dekat dengan garis perbatasan. Jadi kita perlu mengembangkan di sana, dan juga bisnis harus berlangsung di sana. Jadi, kami sedang mengupayakan hal itu,” terangnya.
Baca Juga
Terkait upaya apa yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan IKN lebih lagi, Carolina menuturkan bahwa dalam setiap kesempatan, selalu ada beberapa paragraf, contohnya dalam pidato untuk memperkenalkan ibu kota tersebut.
“Seperti yang Anda lihat, Presiden kami selalu menyebutkan tentang ibu kota baru kami. Itu salah satu cara, saya menyebutnya seperti untuk lebih memperkenalkan proyek baru Indonesia tentang ibu kota baru,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui belum ada satupun investasi dari luar negeri atau investasi asing masuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun, Jokowi meyakini bahwa investor asing akan masuk ke IKN dalam waktu dekat, mengingat tingginya minat investor asing dari banyaknya letter of intent (LOI) yang masuk terkait investasi di IKN.
Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan bahwa Nusantara telah menerima sebanyak 305 LOI terkait minat investasi di IKN, baik dari investor domestik maupun dari investor asing.
Adapun, Tenaga Ahli Menteri Investasi Rizal Calvary Marimbo menuturkan bahwa IKN butuh waktu lebih dari 10 tahun hingga rampung seluruhnya.
“Rp372 triliun itu masih long term, bukan tahun ini saja, jangka panjang. Kalau kami lihat sudah ada Rp45 triliun itu malah bagus, artinya ada progres yang signifikan tahun ini. Ini juga bukan proyek Roro Jonggrang,” ungkapnya kepada Bisnis.