Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) angkat bicara terkait investor asing yang belum merealisasikan investasi di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, mengatakan bahwa investor asing sebenarnya sudah terlibat dalam pembangunan IKN. Hanya saja statusnya masih sebagai mitra dari investor domestik.
Dia mencontohkan proyek yang merupakan kolaborasi antara investor domestik dan asing, antara lain yakni Hotel Nusantara dengan Swissotel, yang merupakan bagian dari Accor Group Swiss serta training center antara PSSI dan FIFA serta Rumah Sakit Mayapada yang bermitra dengan Apollo Hospital India, dan beberapa proyek lainnya.
"Kita bisa lihat Mayapada, Pakuwon, PLN , JIS itu semua punya mitra investor asing. Jadi lagi-lagi investor asing sudah masuk ke Nusantara
dan kita lihat selanjutanya," kata Agung dalam agenda Media Briefing, Senin (20/11/2023).
Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa belum adanya investasi langsung oleh penanam modal asing disebabkan karena pemerintah memprioritaskan investasi dari penanam modal dalam negeri.
"Kalau kita lihat di tahapan investasi ini melalui 8 tahapan, itu ada tahapan kedua yang namanya tahapan tinjauan dan penilaian sektor skala prioritas, jadi di tahap ini memang dilakukan prioritisasi penilaian evaluasi terhadap LoI," kata Agung dalam agenda Media Briefing, Senin (20/11/2023).
Baca Juga
Adapun saat ini, pemerintah memang diketahui tengah fokus memprioritaskan investor lokal untuk menyuntik pembangunan IKN tahap I. Namun demikian, OIKN memastikan bahwa minat investasi asing di IKN tercatat sangat tinggi.
Dalam laporannya, Agung menjelaskan bahwa dari total 305 surat minat investasi (letter of intent/LoI) yang tercatat, komposisi minat investasi asing mencapai 133. Di mana, minat investasi asing paling dominan datang dari negara-negara di kawasan Asia seperti Singapura, Jepang, Malaysia, China, hingga Korea.
Tak hanya itu, OIKN juga mencatat puluhan surat minat investasi dari AS, Finlandia, Spanyol, Uni Emirates Arab, Belanda, dan Jerman.
"Jadi jelas minat [asing] sangat tinggi dan prioritisasi pada investor merah putih atau domestik itu menjadi penting juga, sehingga tahapan selanjutnya mulai dari one on one meeting sampai kesepakatan lebih cepat dijalani," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membenarkan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun realisasi investasi asing yang masuk ke megaproyek IKN.
Meski demikian, Jokowi mengaku masih optimistis investasi asing akan masuk dalam waktu dekat ke IKN. Mengingat sudah ada lebih dari 300 letter of intent (LOI) terkait investasi asing di Ibu Kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.
"Karena memang banyak yang berminat, tetapi kan sampai sekarang sudah lebih dari 300 LOI yang sudah ditandatangani, saya kira [investor asing] itu sudah segera akan [berinvestasi]," ujarnya kepada wartawan di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/11/2023).