Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menargetkan produksi minyak sawit (crude palm oil/CPO) hingga 100 juta ton pada 2040.
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Moeldoko membeberkan sejumlah tantangan perlu dihadapi Indonesia untuk mencapai kapasitas produksi 100 juta ton CPO per tahun pada 2040. Adapun saat ini, Moeldoko menyebut rata-rata produksi tahunan CPO baru mencapai 46,9 juta ton.
Moeldoko yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden ini menyebut rendahnya produktivitas kelapa sawit rakyat menjadi tantangan utama yang perlu diatasi.
Menurutnya, rata-rata produktivitas tandan buah segar (TBS) kebun sawit petani saat ini hanya di kisaran 0,6-1,2 ton per hektare per bulan atau setara 2,8 - 3,4 ton CPO per hektare per tahun. Adapun, produktivitas kebun korporasi bisa mencapai 4,2-4,5 ton CPO per hektare per tahun.
"Perlu dilakukan peremajaan tanaman tua dan tidak produktif, atau replanting [kebun sawit rakyat]," ujar Moeldoko dalam diskusi bertema "Menata Masa Depan Kelapa Sawit Indonesia" secara virtual, Kamis (16/11/2023).
Kendati begitu, realisasi program peremajaan sawit rakyat (PSR) diakui Moeldoko masih rendah. Adapun kendala utama yang banyak ditemukan yakni banyaknya kebun sawit rakyat yang masuk dalam status kawasan hutan. Padahal, status kawasan menjadi hal krusial dalam PSR.
Baca Juga
Di sisi lain, sertifikasi keberlanjutan sawit di kalangan kebun petani juga minim. Dia menyebut saat ini baru ada sekitar 22.600 hektare atau 0,33% lahan sawit petani yang tersertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dari total 6,87 juta hektare kebun sawit rakyat.
"Untuk itu pemerintah telah membentuk Satgas Sawit untuk perbaikan tata kelola," ucap Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan, program penghiliran produk turunan kelapa sawit menjadi strategi untuk mencapai ambisi 2040. Dia mengklaim program mandatory biodiesel menjadi upaya tepat mendongkrak penghiliran industri sawit di dalam negeri.
"Program mandatory biodiesel sejak 2012 mulai dari B15, B20, B30, dan menuju B35. Kedepannya Indonesia akan menerapkan B40, B50 hingga B100 utk bahan bakar terbarukan," kata Moeldoko.
Selain program mandatori biodiesel, pemerintah juga disebut tengah dalam rencana megembangkan sumber energi terbarukan biomassa lainnya yaitu berupa pelet kelapa sawit sebagai bahan bakar padat dari limbah.
Adapun Moeldoko meyakini pengembangan bahan bakar padat dari limbah kelapa sawit dapat meningkatkan bauran energi terbarukan untuk mencapai target net zero emission pada 2060.