Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan investor asing di Sekuritas Rupiah Bank Inodnesia (SRBI) terus mengalami peningkatan.
Per 9 November 2023, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa inflow di SRBI secara total telah mencapai Rp19,28 triliun.
Sementara pada periode yang sama, Erwin mengatakan inflow di pasar SBN mencapai Rp57,55 triliun, sementara terjadi outflow Rp15,97 triliun di pasar saham.
“Berdasarkan data setelmen hingga 9 November 2023, nonresiden beli neto Rp57,55 triliun di pasar SBN, jual neto Rp15,97 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp19,28 triliun di SRBI,” katanya, dikutip melalui keterangan resmi, Sabtu (11/11/2023).
Adapun pada pekan kedua November 2023, BI mencatat nonresiden beli neto di SRBI sebesar Rp1,66 triliun.
Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (DPPK) BI Donny Hutabarat menyampaikan bahwa pasar sekunder SRBI sudah cukup berkembang, tercermin dari kepemilikan asing di atas US$1 miliar di SRBI.
Baca Juga
Kondisi ini pun menurutnya mendukung penguatan rupiah belakangan ini, setelah sempat mengalami tekanan besar akibat volatilitas global.
“Pasti ada kaitannya dengan masuknya offshore dan berkontribusi pada penguatan rupiah,” kata Donny.