Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pasar Hunian Akhir 2023 hingga Deflasi di China

Pencarian properti disebut meningkat jelang akhir 2023, meski Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi.
Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan konsep hunian untuk millenial dan Gen Z yang dinamakan Millenial Zone, Sabtu (3/4/2022)/Bisnis-Yanita Petriella
Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan konsep hunian untuk millenial dan Gen Z yang dinamakan Millenial Zone, Sabtu (3/4/2022)/Bisnis-Yanita Petriella

Bisnis, JAKARTA – Pencarian properti disebut meningkat jelang akhir 2023, meski Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi.

Berita bertajuk Menerka Tren Penjualan Properti Hunian Jelang Akhir 2023 menjadi salah satu pilihan redaksi BisnisIndonesia.id.

Selain itu, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Jumat (10/11/2023):

1. Menerka Tren Penjualan Properti Hunian Jelang Akhir 2023

Pencarian properti disebut meningkat jelang akhir tahun 2023, meski Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi.

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18 sampai 19 Oktober 2023 yang menetapkan bahwa suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 6%. Kebijakan ini ditetapkan untuk memastikan laju inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada 2024.

Adapun sebelumnya dalam RDG Bank Indonesia di bulan September telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 5,75%.

Stabilnya suku bunga juga sempat memberikan dampak positif bagi sektor properti, di mana daya beli masyarakat dapat meningkat dan kemudian mendorong penjualan rumah.

CEO Lamudi Indonesia Mart Polman mengatakan adanya sentimen positif dalam pencarian properti online menjelang akhir 2023. Sentimen positif ini tecermin pada pencarian properti pada September 2023, yang meningkat 12,7%.

2. Jalan Tak Mudah Manufaktur Memperkuat Ekspansi

Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di industri pengolahan mengalami perlambatan secara tahunan. Padahal, pertumbuhan sektor manufaktur mencapai 5,20% pada triwulan III/2023, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 4,94%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan masuk dalam 3 lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak yakni 13,83% dari jumlah penduduk bekerja 139,85 juta orang pada Agustus 2023.

Namun, distribusi pekerja di industri ini menurun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 14,17%. Pada periode Agustus 2022-Agustus 2023, akomodasi dan industri makan minum menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar yakni 1,18 juta orang.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohamad Faisal, mengatakan penciptaan lapangan pekerjaan di industri pengolahan memang masih tumbuh. Namun, tetap dibutuhkan lebih banyak dan spesifik.

3. PLTS Cirata dan Tonggak Baru Akselerasi Energi Bersih

Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat oleh Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (9/11/2023) menjadi tonggak baru akselerasi pengembangan dan pemanfaatan energi bersih Tanah Air.

Terlebih, dengan pengoperasian pembangkit listrik yang memiliki lebih dari 340.000 panel surya bernilai investasi Rp1,7 triliun tersebut, Indonesia berhasil menyalip Singapura.

PLTS terapung Cirata berkapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 megawatt peak (MWp) itu kini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, setelah sebelumnya dipegang oleh PLTS terapung Tengeh di Singapura.

“Ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana, dan kita berhasil membangun salah satu pembangkit listrik tenaga surya terapung yang terbesar di Asia Tenggara,” kata Presiden saat meresmikan PLTS Terapung Cirata, Kamis (9/11/2023).

4. Milestone JOB Simenggaris Ekspor Perdana LNG ke China

PT Kayan LNG Nusantara dan JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris (JOB Simenggaris) yang merupakan bagian dari Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina secara resmi melakukan ekspor perdana gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) ke Fujian, China.

Sail Away Ceremony atau upacara peluncuran ke laut pengapalan perdana ekspor LNG dari Wilayah Kerja (WK) Simenggaris di Dermaga Pelabuhan Malundung, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara yang dilakukan pada Selasa (7/11/2023) itu menjadi milestone yang sangat penting bagi perjalanan JOB Simenggaris di Bumi Paguntaka tersebut.

Selain itu, pengapalan perdana LNG tersebut juga merupakan salah satu bentuk kontribusi sektor minyak dan gas bumi sebagai sumber pendapatan negara.

General   Manager JOB Simenggaris, Avep Disasmita mengungkapkan bahwa keberhasilan Kayan LNG membangun kilang mini dan memproduksi LNG serta pengapalan LNG perdana merupakan perjalanan penting bagi JOB Simenggaris.

Pengapalan perdana ekspor Kayan LNG tersebut akan dikirim menuju Provinsi Fujian, China dengan estimasi volume LNG yang diekspor sekitar 1.800 ton menggunakan 99 buah LNG iso-tank ukuran 40 feet.

“Dengan kesiapan kilang mini LNG ini, JOB Simenggaris dapat memulai operasi skala penuh pada fasilitas produksi gas yang telah dibangun sehingga dapat mengalirkan gas kepada para pembeli,” kata Avep dalam keterangannya, dikutip Kamis (9/11/2023).

5. Senyapnya Permintaan di China Picu Deflasi

Harga konsumen China kembali terkontraksi untuk kedua kalinya dalam 4 bulan. Rumah tangga dan bisnis lebih sedikit membelanjakan uangnya meski otoritas moneter telah menyuntikkan dana segar ke perbankan.

Biro Statistik Nasional mengatakan harga-harga konsumen atau inflasi China turun 0,2% pada Oktober 2023 setelah berada di dekat nol dalam dua bulan sebelumnya. Hal itu berbeda tipis dibandingkan dengan perkiraan penurunan 0,1% dalam survei yang dilakukan oleh Bloomberg.

Sementara itu, harga produsen turun selama 13 bulan berturut-turut, atau anjlok 2,6% dibandingkan dengan perkiraan penurunan 2,7%. Biaya konsumen sangat lemah tahun ini.

Indeks harga konsumen China tergelincir ke dalam deflasi pada Juli 2023. Ekonomi China tertatih-tatih dan berada di tepi pertumbuhan negatif tahun ke tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper