Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Rusun ASN di IKN Dikebut, PUPR Minta Kontraktor Jaga Lingkungan

Kementerian PUPR kebut proyek rusun ASN di IKN dan meminta kontraktor untuk tetap menjaga lingkungan.
Pembangunan IKN Nusantara/Istimewa
Pembangunan IKN Nusantara/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta pembangunan rumah susun (rusun) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN) dipercepat.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto memastikan, untuk mendukung konsep IKN sebagai forest city, selama tahap konstruksi pihaknya bakal tetap mengedepankan aspek lingkungan.

"Kami ingin pembangunan Rusun IKN tetap menjaga kelestarian lingkungan yang ada. Kami juga meminimalisir penebangan pohon dan mendesain Rusun dengan konsep bangunan hijau," tuturnya dalam siaran pers, dikutip Senin (6/11/2023).

Iwan juga menerangkan, saat ini progres pengerjaan telah memasuki tahap persiapan lahan dan alat berat. Di samping itu, pembangunan pagar pembatas proyek juga sudah dilakukan.

Seiring dengan hal itu, Iwan mengimbau agar pekerjaan cut and fill dilaksanakan dengan memperhatikan kontur tanah. Pohon-pohon yang ada di lokasi pembangunan pun sebisa mungkin tidak ditebang.

"Kami minta pihak kontraktor pelaksana tetap memperhatikan lingkungan, melakukan penebangan seminimal mungkin dan melakukan penanaman pohon kembali apabila telah selesai agar suasana tetap hijau dan asri. Para pekerja konstruksi juga harus tetap menjaga kualitas, keamanan dan keselamatan kerja serta memberikan sentuhan nilai estetika dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan," harapnya.

Untuk diketahui sebelumnya, berdasarkan data Direktorat Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, di IKN nantinya akan dibangun 47 tower rumah susun masing-masing setinggi 12 lantai. Jumlah unit hunian yang ada di rusun tersebut sebanyak 2.820 unit yang akan digunakan sebagai hunian bagi para ASN dan petugas Hankam yang bertugas di IKN.

Adapun, perincian dan spesifikasi rusun yang akan dibangun antara lain Rusun ASN 1 dibangun oleh penyedia jasa PP - Urban - Jaya Konstruksi (KSO) dengan komposisi bangunan 9 tower setinggi 12 lantai dengan hunian 540 unit.

Rusun ASN 2 dibangun PT Hutama Karya (Persero) sebanyak 8 tower setinggi 12 lantai dengan hunian 480 unit. Konsultan Manajemen Konstruksi Rusun ASN 1 dan 2 adalah PT Wiratman Cipta Manggala KSO PT Pola Teknik Konsultan dan PT Bangun Sejajar Prima.

Selanjutnya, Rusun ASN 3 dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero). Rusun ASN 3 dibangun 6 tower setinggi 12 lantai dengan hunian 360 unit. Rusun ASN 4 dibangun oleh KSO PT Brantas Abiparaya dan Deta. Adapun, Konsultan Manajemen Konstruksi Rusun ASN 3 dan ASN 4 adalah PT CEC KSO PT CCM - PT Aretas.

Selain itu, Rusun petugas Hankam diperuntukkan bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang dibangun oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk dengan Konsultan Manajemen Konstruksi Widha - Polatek - Gapura KSO. Rusun Paspampres dibangun 9 tower setinggi 12 lantai dengan hunian 540 unit.

Kemudian ada juga Rusun untuk anggota Polri dan BIN dibangun oleh KSO PT Adhi Karya - PT Nindya Karya dan PT Wiratman dengan konsultan Manajemen Konstruksi PT Perentjana Djaja - PT Artefak Arkindo - PT Cipta Andalan Persada KSO. Rusun Polri dan BIn dibangun 7 tower setinggi 12 lantai dengan hunian sebanyak 420 unit.

"Setiap unit hunian Rusun memiliki tipe 98 meter persegi dan Rusun ASN yang dibangun sebanyak 31 unit dan Rusun Hankam 16 tower masing - masing setinggi 12 lantai. Untuk dua lantai pertama adalah untuk podium, fasilitas umum dan fasilitas sosial dan 10 lantai di atasnya untuk hunian. Kami juga berharap dukungan dari berbagai pihak agar proses pembangunan Rusun ini bisa berjalan dengan lancar di lapangan sehingga bisa segera dihuni," pungkas Iwan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper