Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Bongkar Harta Karun LPG 1,2 Juta Ton, ESDM: Bisa Tekan Impor

Kementerian ESDM menyebut temuan SKK Migas berupa bahan baku produksi LPG hingga 1,2 juta ton bisa tekan angka impor pemerintah setiap tahun.
Pekerja menata tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) di salah satu agen LPG di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Pekerja menata tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) di salah satu agen LPG di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut terdapat temuan harta karun berupa potensi produksi liquefied petroleum gas (LPG) domestik sebesar 1,2 juta ton yang bisa tekan angka impor setiap tahun.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan hal tersebut berasal dari sejumlah lapangan migas yang mengandung propana (C3) dan butana (C4) atau rich gas saat ini.

Hitung-hitungan itu diperoleh Arifin usai Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memetakan 12 lapangan migas yang berpotensi mengandung bahan baku gas khusus untuk LPG tersebut.

“Itu kalau bisa diupayakan segera bisa nambah 1,2 juta ton [LPG], sekarang kan total produksi kita 1,9 juta ton,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Selain itu, Arifin menambahkan, kementeriannya turut mengidentifikasi industri-industri yang masih membakar LPG. Misalkan, Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero).

“Untuk itu kita perlu segera menyambung pipa dari Semarang ke Cirebon, kemudian dicabang ke Cilacap, sama seperti pasang pipa gas Pertamina dari Semipah buat ke Kilang Balikpapan,” kata dia.

Lewat pemasangan pipa ke sejumlah kilang itu, dia mengatakan, pemerintah dapat menghemat impor LPG sebanyak 400.000 ton setiap tahunnya.

Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menuturkan pemetaan itu dilakukan sebagai tindaklanjut dari permintaan Kementerian ESDM untuk identifikasi potensi rich gas di beberapa lapangan domestik.

“Ada sekitar 12 lapangan yang memiliki kandungan C3-C4 yang di atas 4% [rich gas],” kata Nanang saat dikonfirmasi, Senin (30/10/2023).

Adapun, beberapa lapangan potensial itu di antaranya Lapangan Senoro-Toili (JOB PHE-Medco), Pulau Gading (PHE Jambi Merang), Lemang (Jadestone) dan Pandan (Tropik Pandan).

“Sedang dihitung perkiraan total volume LPG-nya yang dapat diekstraks secara ekonomis,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper