Bisnis.com, JAKARTA - Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng Atourin untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata dengan pemanfaatan ekosistem digital.
Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah Bakti Kemenkominfo Bambang Noegroho mengatakan pemahaman dan penguasaan teknologi informasi untuk melakukan pemasaran produk pariwisatanya serta kesiapan menyambut wisatawan merupakan salah satu alternatif solusi yang harus dimiliki oleh pengelola Desa Wisata.
Selain itu, lanjutnya, aspek pelayanan prima atau aspek hospitality yang harus menjadi fokus utama juga oleh pelaku pariwisata. Hal tersebut yang mendasari Bakti menggandeng online travel agent (OTA).
Bakti menyelenggarakan program pelatihan digitalisasi bagi pelaku pariwisata. Pada tahun ini program ini diselenggarakan di tiga daerah yang telah terlayani infrastruktur BTS, AI dan interkoneksi Palapa Ring Bakti yakni Kabupaten Agam, Sumatra Barat; Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur; dan Kota Ternate, Maluku Utara.
“Program ini bertujuan meningkatkan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur TIK Bakti serta mendorong para pegiat wisata untuk memahami hospitality serta digital branding dan marketing” ujar Bambang dalam siaran pers, Selasa (31/10/2023).
CEO Atourin Benarivo Triadi Putra menjelaskan selain pemahaman informasi sesuai modul pelatihan, peserta juga dibekali dengan keahlian teknis tepat guna misalnya fotografi dan hospitality. Atourin juga membantu proses on-boarding desa wisata dan produk paket wisata mereka di platform Atourin.
Baca Juga
"Program ini juga menyediakan tripod banner QR code yang mempermudah wisatawan dalam memesan tiket dan melakukan pembayaran di desa wisata masing-masing," katanya.
Dia menambahkan wisatawan bisa membeli berbagai produk wisata dari desa wisata tersebut melalui melalui aplikasi di Google Play atau App Store dan website Atourin di www.atourin.com. Diharapkan dengan digitalisasi desa wisata ini, maka terjadi potensi peningkatan kunjungan wisatawan dan pendapatan.
Pelatihan edisi pertama dilaksanakan di Kabupaten Agam yang memiliki potensi pariwisata yang sangat banyak mulai dari wilayah pegunungan dan perbukitan sampai wilayah pesisir.
Sebanyak 30 pegiat pariwisata dari 15 desa wisata mendapatkan pelatihan intensif selama 23-24 Oktober 2023. Desa wisata tersebut adalah Biaro Gadang, Canduang Koto Laweh, Kamang Mudiak, Koto Gadang, Koto Ilalang, Lambah, Lasi, Lawang, Matua Hilia, Pakan Sinayan, Sariak, Sianok VI Suku, Simarasok, Sungai Tanang, dan Tabek Panjang.