Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia bakal menjalin kerja sama dengan Brasil untuk memproduksi vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak.
Rencana kerja sama tersebut mencuat dalam pertemuan antara Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman dengan Menteri Pertanian Brasil, Carlos Favaro di Kantor Kementerian Pertanian hari ini, Senin (30/10/2023).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah, membeberkan kerja sama pengembangan vaksin PMK tersebut berpotensi dalam bentuk transfer teknologi maupun investasi dari Brasil ke Indonesia.
"Salah satu poin kerja sama adalah pengembangan vaksin di dalam negeri, bekerja sama pemerintah Brasil dengan Pusat Veteriner Farma," ujar Nasrullah saat ditemui di Kantor Kementan, Senin (30/10/2023).
Nasrullah menjelaskan, sebenarnya Indonesia telah berpengalaman memproduksi vaksin PMK selama 30 tahun. Namun, kerja sama dengan Brasil memungkinkan produksi vaksin dengan teknologi terbaru yang dianggap lebih cepat dan akurat.
Dia menilai, Brasil memiliki pengalaman dan program pengendalian penyakit hewan yang mumpuni. Hal itu seiring rencana Brasil yang semakin dapat dinyatakan sebagai negara bebas PMK oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) di 2024.
Baca Juga
"Kita harapkan tidak perlu lagi kita masukan [vaksin] dari luar lagi, tapi kita produksi sendiri di dalam negeri. Kita punya kemampuan dan pengalaman itu dalam beberapa tahun lalu," jelasnya.
Lebih lanjut, Nasrullah menegaskan jenis vaksin yang bakal diproduksi akan berbeda dengan vaksin PMK yang diproduksi Brasil. Pasalnya, setiap negara memiliki strain virus PMK yang berbeda-beda.
Kendati demikian, Nasrullah belum bisa menyebutkan jumlah vaksin yang akan diproduksi dan target waktu realisasi kerja sama tersebut.
"Jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan negara kita. Intinya semua ternak yang rentan terhadap PMK harus divaksin 2-3 kali. Jadi ini terus dilakukan sampai WOAH menyatakan negara kita bebas PMK," tuturnya.