Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menjabarkan skenario dalam upaya meningkatkan transisi energi di Indonesia.
Ganjar mengungkapkan skenario dari 2023 sampai 2034, dengan modest scenario, transisi energi Indonesia dapat ditingkatkan dari 13,4% menuju 31,8% di 2034.
“Skenario ini kita coba konfirmasikan ke PLN, tinggal apakah kita akan mempercepat atau kemudian kalau ada faktor lain akan terjadi perlambatan,” jelas Ganjar ketika ditemui dalam acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023).
Menurut Ganjar, dibutuhkan kurang lebih sekitar Rp1.300 triliun untuk bisa mengeksekusi rencana tersebut, dan dapat menjadi kesempatan seperti bagi para pengusaha menuju energi yang lebih ramah lingkungan.
Kemudian, ia juga menuturkan bahwa kebutuhan Indonesia cukup tinggi, untuk bisa mengembangkan minimal satu saja, seperti panel surya.
Ia pun juga mengetahui bahwa ada perusahaan solar cukup besar, yang barangkali ketika melihat desain ini dapat menjadi opportunity yang bisa dikembangkan dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Baca Juga
“Kalaulah pada 14 Februari sore sudah ada hasil dari sebuah pemilihan, maka sebenarnya presiden terpilih punya waktu sampai dengan Oktober, tahun depan tentu saja, sampai inagurasi,” tuturnya.
Adapun, menurutnya seluruh skenario ini secara teknik, yakni secara teknokratis, sudah dapat disiapkan rencana-rencana untuk bekerja secara paralel.
Ganjar juga menuturkan bahwa setelah membicarakan transisi energi, yakni ekonomi baru, menurutnya harus lebih efisien.
Menurutnya, efisiensi tersebut dapat dilakukan jika investor dapat masuk lebih mudah, permasalahan pungli yang perlu dibereskan, dan layanan yang lebih mudah, lebih murah dan dapat lebih cepat.