Bisnis.com, JAKARTA - Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo resmi mendaftarkan diri sebagai calon Presiden yang akan bertarung dalam Pilpres 2024. Sejalan dengan hal tersebut, keduanya telah mengumumkan dokumen janji politik jika terpilih sebagai Presiden.
Salah satu yang dijanjikan yaitu kemandirian dan kedaulatan pangan. Anies Baswedan dalam dokumen visi dan misi menawarkan Revolusi Agromaritim di mana petani tidak perlu memikirkan pasar dan harga jual untuk produk pertanian tertentu. Dengan begitu, petani diharapkan dapat fokus pada peningkatan produktivitas.
Selain itu, Anies berjanji akan memfasilitasi pasar dan harga jual melalui tata niaga yang transparan dan akuntabel, demi tercapainya kesejahteraan petani melalui pemberian kepastian pembelian hasil panen dengan harga yang menguntungkan petani, termasuk melalui contact framing.
Lalu, peningkatan stabilisasi harga jual hasil panen termasuk melalui optimalisasi resi gudang, serta penyediaan pendanaan murah dan mudah. Hal ini bertujuan untuk membantu meningkatkan hasil produksi pangan dan harkat kehidupan petani, pekebun, dan peternak pada setiap tahapan produksi.
“Penyediaan pendanaan murah dan mudah untuk membantu meningkatkan hasil produksi pangan dan harkat kehidupan petani,” bunyi dokumen tersebut, dikutip Senin (23/10/2023).
Selain hal di atas, Anies juga menjabarkan 12 janji lainnya guna mencapai kemandirian pangan di Indonesia. Pertama, memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga pupuk, bibit, pestisida, pakan ternak, dan obat-obat pertanian.
Baca Juga
Kedua, memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan teknologi terkini. Ini termasuk alat pengering (dryer) serta membangun fasilitas gudang untuk menurunkan tingkat kehilangan, tingkat penyusutan, dan menjaga kualitas panen, serta mengatur suplai guna menjaga stabilitas harga.
Ketiga, meminimalkan impor dan meningkatkan produksi pangan guna mengurangi risiko dan gejolak pasokan pangan akibat adanya perubahan iklim dan dinamika geopolitik.
Selanjutnya, mendorong diversifikasi bahan pangan berbasis produk lokal, memperkuat riset dan inovasi bibit, benih dan pupuk, serta memfasilitasi penerapan hasil riset nasional di lapangan, serta membangun dan merevitalisasi jaringan irigasi dan logistik guna mengerek produktivitas dan menurunkan biaya produksi.
Ketujuh, Anies menawarkan untuk menyediakan penyuluh pertanian di setiap desa. Hal ini bertujuan untuk membantu petani mempraktikkan teknik pertanian terkini dan terbaik, melalui program Bantuan Hukum dan Usaha (Bahu Desa).
Kedelapan, menyebarkan tenaga kerja produktif dan meningkatkan produksi pangan untuk memanfaatkan momentum bonus demografi, dan kesembilan, melaksanakan kebijakan afirmasi bagi petani untuk memperoleh akses terhadap lahan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menjanjikan untuk melaksanakan industrialisasi sektor pertanian, guna menghasilkan produk bernilai tinggi, serta melaksanakan transformasi kelembagaan.
“... guna memperbaiki koordinasi sektor pangan antar Kementerian dan Lembaga terutama antara beberapa fungsi di bawah kementerian yang mengurusi perindustrian, perdagangan dan pertanian,” tertulis lebih lanjut dalam dokumen yang sama.
Terakhir adalah meningkatkan daya saing subsektor perkebunan, peternakan, perikanan budidaya, dan kehutanan. Peningkatan daya saing ini dicapai antara lain dengan membangun tata niaga yang adil dan efisien, memberi kemudahan sertifikasi peternakan bagi peternak, hingga memberikan kepastian terwujudnya ekosistem usaha yang saling mensejahterakan bagi koperasi dan korporasi.
Sementara itu, Ganjar Pranowo dalam dokumen visi dan misinya menawarkan lima poin untuk mencapai kedaulatan pangan jika nantinya terpilih menjadi Presiden.
Salah satu yang ditawarkan Ganjar adalah lahan subur untuk petani dengan menghentikan alih guna lahan. Tujuannya, untuk memastikan lahan subur dan lahan produktif diberikan kepada petani kecil dan buruh tani, serta diperkuat dengan pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan.
Poin lain yang dijanjikan di antaranya pertama, pangan terjamin, terjaga, terjangkau, dan terdiversifikasi. Ganjar menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri aman, berkualitas, murah, dan terdiversifikasi berbasis kearifan lokal serta mendukung Desa Mandiri Pangan. Juga dengan memastikan pangan murah melalui stabilisasi harga pangan.
Kedua, alsintan modern dan dukungan sarana prasarana. Dukungan yang diberikan berupa alat modern, benih unggul, pupuk berkualitas, murah, dan tepat waktu. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga berkomitmen untuk memperbanyak sistem pengairan (waduk, bendungan, embung dan irigasi), jalan usaha tani yang memadai, fasilitas cold storage, serta pengolahan dan pemasaran hasil tani, ikan, maupun ternak terintegrasi.
Ketiga, industri pangan berkelanjutan dengan membangun industri pangan berdaya saing dengan mengutamakan sumber pangan lokal untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah melalui fasilitasi penelitian dan teknologi pangan ramah lingkungan.
Dan terakhir, memastikan petani, peternak, dan nelayan sejahtera dengan meningkatkan nilai tukar petani, nilai tukar nelayan, dan kesejahteraan peternak, disertai dengan kebijakan perdagangan yang pro produksi dalam negeri.