Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah saat ini fokus melakukan perbaikan dan penguatan pondasi ekonomi, terutama di tengah gejolak peningkatan tensi geopolitik akibat perang Israel vs Hamas.
"Berbagai langkah penguatan fondasi ekonomi terus dilakukan pemerintah di tengah situasi sulit dan penuh ketidakpastian ini," kata Sri Mulyani saat melakukan interview dengan media CNBC, dikutip Minggu (15/10/2023).
Sri Mulyani mengatakan bahwa peningkatan tensi geopolitik dalam beberapa waktu terakhir akan menimbulkan situasi ketidakpastian dan mempengaruhi proyeksi ekonomi ke depan.
Namun demikian, di tengah situasi global yang dinamis, dia menilai Indonesia justru punya posisi sangat strategis.
"Negara kita kaya akan sumber daya alam termasuk mineral yang banyak dibutuhkan di era pesatnya industri baterai dan kendaraan listrik," jelas Menkeu.
Oleh karena itu, dalam konteks perdagangan global, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemerintah melakukan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat keseimbangan eksternal Indonesia.
Baca Juga
"Saat ini, kita fokus memperbaiki dan memperkuat struktur ekonomi salah satunya melalui kebijakan hilirisasi dengan membangun lebih banyak smelter yang akan meningkatkan nilai tambah dan memperkuat keseimbangan eksternal kita," paparnya.
Selain itu, pemerintah juga memperkuat fundamental ekonomi melalui penerapan omnibus law dan perbaikan lembaga keuangan, pasar saham, serta inovasi pembukaan bursa karbon.
"Penerapan omnibus law, ditambah perbaikan di sektor bank, lembaga keuangan non-bank, dana pensiun, pasar saham, termasuk yang terbaru yakni bursa karbon menjadi upaya kita dalam memperkuat fundamental ekonomi Indonesia," kata dia.