Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo Kejar Target Biaya Logistik Turun hingga 9 Persen

Pelindo menargetkan bisa ikut menurunkan biaya logistik nasional hingga 9% pada 2045.
Ilustrasi kegiatan logistik/Reuters
Ilustrasi kegiatan logistik/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menargetkan bisa ikut menurunkan biaya logistik nasional, terutama memenuhi target dari pemerintah hingga 9% pada 2045.

Direktur PT Pelindo Terminal Peti Kemas, anak perusahaan PT Pelindo (Persero), Muhammad Adji menjelaskan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada pertengahan September lalu meluncurkan perhitungan baru yang menghasilkan biaya logistik nasional 2022 sebesar 14,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka tersebut turun hampir 40% dibandingkan biaya logistik yang dirilis Bank Dunia pada 2018 sebesar 23,5%. Namun, biaya logistik nasional 2022 tersebut masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya logistik untuk kegiatan impor Indonesia 2022 yang sudah mencapai angka 8,98%. 

Pemerintah sendiri, lanjutnya, menargetkan biaya logistik nasional sebesar 9% pada 2045. Menurutnya Pelindo pun menyambut baik penurunan angka logistik tersebut dan akan mengupayakan transformasi di seluruh pelabuhan agar tercipta efisiensi, produktivitas, dan standardisasi dalam pengelolaan pelabuhan.

“Kami berharap dengan berbagai langkah yang kami rencanakan, Pelindo bisa ikut serta menurunkan biaya logistik nasional, terutama memenuhi target 9% pada 2045,” ujarnya, Jumat (13/10/2023).

Muhammad Adji menuturkan selama ini biaya logistik yang tinggi karena adanya ketimpangan di wilayah Indonesia Timur dan Barat. Dia mencontohkan pada 2020 misalnya, tujuh pelabuhan strategis di Indonesia Timur (Bitung, Makassar, Biak, Ambon, Sorong, Jayapura, dan Kupang) membongkar 13,8 juta ton barang pada pelayaran domestik, tapi hanya memuat 6,2 juta ton barang.

Sekembalinya dari timur, kapal-kapal yang datang dari Jakarta atau Surabaya hanya terisi 30% atau bahkan kosong.

Oleh karenanya, sejak merger pada 1 Oktober 2021, Pelindo melaksanakan transformasi di sejumlah pelabuhan di Indonesia, termasuk di Indonesia Timur, seperti Makassar, Ambon, dan Sorong. Sejak September 2023 lalu, PT Pelindo mulai mengelola Pelabuhan Ternate (Maluku Utara) dan Merauke (Papua Selatan). Menyusul kemudian Nunukan (Kalimantan Timur) dan Tarakan (Kalimantan Utara).

Sementara itu, secara keseluruhan, menurut Enriany Muis, Kepala Pelindo Regional 4, tranformasi di wilayahnya dilakukan di 13 pelabuhan dan terminal. Hasilnya adalah produktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas (TPK) Makassar dan TPK Ambon yang meningkat dari rata-rata 35 boks per jam per kapal menjadi rata-rata 50 boks per jam per kapal.

Hal ini turut memengaruhi port stay kapal di tambatan menjadi satu hari dibandingkan dengan sebelumnya, rata-rata masih dua hari.

Enriany menambahkan, peningkatan produktivitas bongkar muat juga terjadi pada kegiatan curah kering di Pelabuhan Makassar, seperti bongkaran 40.000 ton yang semula 12-13 hari sekarang menjadi hanya enam hari. Makassar kini memiliki tiga HMC (Harbour Mobile Crane).

“Kami juga telah membuka trafic flow baru untuk kegiatan curah, yakni dengan menggunakan akses Gate 4 pada Terminal Peti Kemas 1 Makassar,” terangnya.

Proses transformasi yang dilaksanakan pada pelabuhan di lingkungan PT Pelindo (Persero) meliputi standardisasi pola operasi, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerja, sistemisasi atau digitalisasi melalui berbagai aplikasi, penerapan perencanaan dan kontrol pada jasa pelayanan kapal, jasa pelayanan barang dan jasa pelayanan petikemas melalui Integrated Control Room.

Sebagai contoh, pola operasi di seluruh pelabuhan terminal di Regional 4 sekarang tujuh hari kali 24 jam. Sebelum transformasi, masing-masing pelabuhan atau terminal punya pola sendiri-sendiri.

Transformasi ini juga membuat kinerja Pelindo Regional 4 meningkat. Hingga Semester I/2023, jumlah kunjungan kapal dalam satuan GT (Gross Tonnage) mencapai 208,9 juta GT atau naik 11% dibanding Semester 1 2022 (188,4 juta GT). Sedangkan trafik barang dalam satuan ton/M3 mencapai 21,5 juta ton/M3 atau meningkat 57% dari 13,7 juta ton/M3.

Jumlah peti kemas yang dibongkar muat pada Semester 1 2023 mencapai 1,07 juta TEUs, naik 1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,06 juta TEUs. Pada periode yang sama, jumlah penumpang naik 24% menjadi 3,2 juta orang, dari 2,6 juta orang.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga mengatakan selama ini pembangunan nasional masih terfokus di Indonesia Barat. Akibatnya, arus barang tidak seimbang antara Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Hal ini bisa dilihat dari utilisasi pelabuhan di kedua wilayah. Pelabuhan Tanjung Priok memiliki utilisasi sampai 90%, Tanjung Emas (Semarang) sebesar 95%, dan Tanjung Perak (Surabaya) sekitar 87%.

Sementara itu, utilisasi pelabuhan-pelabuhan di kawasan Indonesia Timur rata-rata masih di bawah 50%. Utilisasi Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar yang tertinggi di Indonesia Timur pun masih di kisaran 60%.

Dia mengharapkan pembangunan dan industrialisasi harus merata agar barang bergerak seimbang dari barat ke timur dan sebaliknya dari timur ke barat.

Airlangga juga menjelaskan, biaya logistik nasional memiliki dampak pada disparitas harga barang kebutuhan pokok. Dia mencontohkan harga daging ayam yang bervariasi antara Rp28.000-Rp48.000 per kilogram.

Dia meyakini apabila biaya logistik rendah, disparitas tidak akan terjadi. Airlangga meminta seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi menurunkan biaya logistik nasional.

“Logistik ini efeknya ke mana-mana, termasuk inflasi,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper