Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Rangka eSAF Honda Ditemukan Berkarat, Apa Langkah AHM Selanjutnya?

Kemenhub dan KNKT menemukan adanya karat saat meneliti rangka eSAF motor Honda. AHM Honda pun angkat bicara mengenai ini.
Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra, Rio Sandy Pradana
Sabtu, 16 September 2023 | 08:46
Produksi Honda Vario 125. /Astra-Honda
Produksi Honda Vario 125. /Astra-Honda

Bisnis.com. JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (knkt) menemukan adanya karat pada saat melakukan penelitian rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor honda. AHM Honda pun berjanji akan melakukan perbaikkan. 

Sebelumnya, Kemenhub dan KNKT telah mendatangi dan melihat langsung proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9/2023).

Tim peneliti melihat proses pengendalian kualitas produk mulai tahap incoming material, press, welding dan pelapisan. Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan telah dilakukan dan telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global.

Meski demikian, untuk hasil penelitian rangka eSAF dari motor konsumen, Kemenhub dan KNKT menemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating dan lubang pembuangan bawah. 

Hal ini pun membuat lubang berpotensi tertutup kotoran sehingga membuat air tersumbat serta berpotensi menyebabkan udara lembab di sekitar rangka dan dapat bersifat korosif.

Menanggapi hasil penelitian yang dilakukan Kemenhub dan KNKT, General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengapresiasi langkah pemerintah yang memperhatikan keselamatan pengguna sepeda motor. 

AHM pun akan segera menindaklanjuti hasil penelitian dari pihak Kemenhub dan juga KNKT dengan melakukan pemeriksaan terhadap setiap keluhan konsumen. 

“Kami akan menindaklanjuti dengan beberapa langkah antara lain dengan memberikan layanan terbaik melalui program pemeriksaan terhadap setiap keluhan konsumen di jaringan bengkel resmi kami,” ujar Muhib. 

Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan isu patah dan korosi rangka Smart Architecture Frame (eSAF) motor Honda. Video tersebut pun langsung direspons oleh sejumlah kementerian.

Kementerian Perindustrian menyebut sudah melakukan pemeriksaan terhadap PT Astra Honda Motor (AHM) mengenai isu patah dan korosi rangka eSAF yang viral. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan kementerian sudah melakukan inspeksi ke pabrik produksi motor dari AHM. Namun, untuk kepastian aman atau tidak aman, menjadi ranah KNKT. 

“Sudah ada, sudah kami periksa [pabrik AHM] dan otoritas yang berhak mengeluarkan pernyataan ini aman atau tidak aman kan KNKT,” ujar Agus.  

Informasi lebih lanjut mengenai investigasi rangka eSAF, tambah Agus, nantinya akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai pihak yang memiliki otoritas terkait hal ini.

Sementara itu pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan permasalahan ini perlu dipelajari dengan seksama. Dia menuturkan, tim peneliti yang dibuat oleh Kemenhub, KNKT, serta Astra Honda Motor harus mampu menentukan penyebab banyaknya rangka eSAF yang rawan patah, baik dari sisi bahan, proses, maupun desain. 

Dia juga menuturkan, Kemenhub sebagai regulator harus cepat tanggap dalam bertindak dan menyelesaikan kasus ini. 

“Sebagai regulator seharusnya cepat bertindak karena kasus ini sudah gaduh di media sosial. Mereka harus meninjau ulang, adakah yang terlewat,” jelas Bebin.

Dia mengatakan, sejauh ini produsen masih cenderung tertutup mengenai masalah rangka ini. Hal tersebut karena belum adanya jumlah kasus yang pasti terkait rangka eSAF serta upaya konsumen untuk melakukan klaim yang menurutnya terkesan dipersulit. 

“Saya harapkan tidak ada usaha untuk menutupi masalah yang sebenarnya karena pada akhirnya publik akan tahu,” jelas Bebin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper