Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pertukaran ilmu pengetahuan yang dilakukan produsen kereta cepat CRRC Qingdao Sifang kepada Indonesia.
Budi berharap transfer teknologi ini dapat berbuah positif untuk kemajuan negeri, terutama pengembangan infrastruktur Indonesia ke depannya.
“Jadi dari China memberi kesempatan bagi kita untuk mempelajari,” ujar Budi di sela acara Upacara Pembukaan Basis Pertukaran Ilmu Pengetahuan dan Budaya Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta-Bandung, Sabtu (9/9/2023).
Budi juga mengatakan pertukaran ilmu tersebut memang komitmen China saat membangun infrastruktur Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Lebih lanjut, General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Jakarta China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan pertukaran ilmu tersebut terjadi saat pengerjaan.
Eva menjelaskan proyek yang dikerjakan oleh tenaga ahli dari China disaksikan serta dipraktekan oleh tenaga kerja Indonesia.
Baca Juga
“Sehingga kita datangkan tenaga ahli, di sini tandem. Dia akan berdampingan cara operasional dan pendampingannya,” ujar Eva.
Alhasil, saat ini sudah ada 160 tenaga kerja Indonesia yang dapat sudah mempelajari ilmu dari CRRC Qingdao Sifang dan sejumlah kontraktor China yang tergabung dalam proyek KCJB.
Eva berharap nantinya jumlah tenaga kerja Indonesia yang memiliki ilmu dari China akan terus bertambah.
Sebagai informasi, pada Sabtu (9/9/2023), Produsen CRRC Qingdao Sifang mengundang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menghadiri acara ke pameran di DEPO CRRC di Tegalluar, Jawa Barat.
Adapun acara yang bertajuk Upacara Pembukaan Basis Pertukaran Ilmu Pengetahuan dan Budaya Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta-Bandung ini bertujuan untuk memamerkan teknologi-teknologi yang dimiliki oleh CRRC.
Acara inipun dihadiri oleh pemerintah, BRIN, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, operator kereta api, hingga produsen kereta api.