Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Budi Karya Sebut Tanggal Jokowi Uji Coba Kereta Cepat

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan Presiden Jokowi akan menguji Kereta Cepat sepulangnya dari India.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Presiden Jokowi akan menguji coba Kereta Cepat Jakarta Jakarta Bandung (Kereta Cepat) pada 13 September 2023 sepulangnya dari KTT G20 di India.

“Pak Presiden sendiri akan melaksanakan uji coba direncanakan tanggal 13 September,” ujar Budi di sela acara Upacara Pembukaan Basis Pertukaran Ilmu Pengetahuan dan Budaya Kereta Api Kecepatan Tinggi Jakarta-Bandung, Sabtu (9/9/2023).

Uji coba ini pun dilakukan untuk menegaskan komitmen Kereta Cepat untuk dapat mendapatkan izin operasional sebelum tanggal perilisan pada 1 Oktober 2023.

Menurut Humas PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monti, setiap harinya Kereta Cepat juga telah melakukan uji coba 30 kali per hari. Kendati demikian, uji coba rutin tersebut dilakukan tanpa penumpang. 

Menurut Emir, uji coba tersebut hanya dihadiri oleh kontraktor KCIC dan Kementerian Perhubungan untuk kebutuhan sertifikasi. 

Emir mengaku saat ini pihaknya tengah menunggu sertifikasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan agar perjalanan Kereta Cepat semakin terbukti aman. “Tetap menunggu perizinan dari kementerian agar semuanya aman,” ujar Emir.

Sebagai informasi, saat ini Presiden Joko Widodo tengah mengunjungi KTT G-20 di India yang berlangsung dari 9-10 September 2023. 

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Jumat (8/9/2023), G20 yang dikenal sebagai kelompok 20 merupakan sebuah forum yang terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa. Adapun negara-negara tersebut merupakan pemain utama dalam ekonomi global yang menyumbang 85 persen ekonomi dunia dan 75 persen perdagangan global.

Alhasil, negara-negara G20 kerap disebut juga sebagai perwakilan dua pertiga dari total populasi dunia. 

Diketahui pada G20 tahun ini akan ada beberapa sektor yang akan menjadi perhatian. Mulai dari peningkatan pinjaman kepada negara-negara berkembang, reformasi struktur utang internasional, pengaturan mata uang kripto, hingga dampak ketidakpastian geopolitik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper