Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Copper Gold (MDKA) Siap Operasikan Tambang Bawah Tanah pada 2027

MDKA melalui anak usaha BSI menargetkan dapat mengoperasikan tambang tembaga bawah tanah pada 2027.
Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) Boyke Poerbaya Abidin/ Thomas Mola
Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) Boyke Poerbaya Abidin/ Thomas Mola

Bisnis.com, BANYUWANGI – PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melalui anak usahanya PT Bumi Suksesindo (BSI) menargetkan dapat mengoperasikan tambang tembaga bawah tanah (underground project) pada 2027. Proyek ini melanjutkan penambangan terbuka yang diperkirakan berakhir pada 2026. 

Boyke Poerbaya Abidin, Direktur BSI mengatakan bahwa tambang open pit (penambangan terbuka) untuk emas di Tujuh Bukit berdasarkan studi kelayakan akan berakhir pada 2026. Selanjutnya, BSI akan menambang tembaga di tambang bawah tanah. 

“Kemudian nanti kami akan lanjutkan dengan proyek underground sendiri untuk tembaganya, copper. Itu yang ada potensi di area Tujuh Bukit. Jadi setelah tambang emas, kita akan lanjutkan ke tambang copper, tembaga,” ujarnya di Banyuwangi, Kamis (7/9/2023). 

Pintu masuk tambang bawah tanah BSI di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi
Pintu masuk tambang bawah tanah BSI di Tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi

Adapun, tambang emas Tujuh Bukit merupakan tambang terbuka berkolasi di Banyuwangi, Jawa Timur dengan luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi 4.998 hektare (ha) pada 2021. BSI sejauh ini telah mengoperasikan tambang emas seluas 992 ha. 

Boyke melanjutkan untuk tambang bawah tanah, BSI telah melakukan drilling and development yang diharapkan rampung dalam 3-4 tahun ke depan.  Saat ini tambang bawah tanah memasuki fase eksplorasi sambil melakukan perawatan terowongan sepanjang 1,800 meter selama proses eksplorasi berlangsung. 

Merujuk pada hasil Pra-Studi Kelayakan Proyek Tembaga Tujuh Bukit, potensi proyek tambang bawah tanah ini memiliki kapasitas produksi 24 juta ton bijih per tahun dan dapat memberikan maksimal produksi 112.000 ton tembaga dan 366 ribu ounce emas dalam konsentrat per tahun.

Underground project ini targetnya adalah memproduksi copper. Cadangannya kelas dunia. Jangka waktu operasinya akan 20 sampai 30 tahun,” katanya.

Boyke yang juga Chief of External Affairs MDKA ini melanjutkan kinerja BSI sejauh ini masih sesuai rencana awal. Pada tahun ini, BSI menargetkan produksi emas sebanyak 139.000 ounce di mana telah tercapai sebanyak 96.000 ounce pada 6 bulan pertama 2023. 

Di sisi lain, untuk produksi tembaga BSI menargetkan sebanyak 16.000-20.000 ton di mana telah tercapai separuhnya per Juni 2023. Tahun ini, BSI juga menorehkan catatan manis dengan mampu memproduksi 1 juta ounce emas per Juli 2023 dengan 21 juta jam kerja tanpa insiden serius. 

“Sejauh ini, semua anak usaha di Merdeka ini masih memenuhi target-target yang kami canangkan,” bebernya. 

General Manager of Operations (GMO) PT BSI, Roelly Fransza menambahkan masa depan tambang Tujuh Bukit ada di underground yang diharapkan beroperasi pada 2027. Berdasarkan kajian sejuah ini tambang bawah tanah ini terdapat mineral tembaga dan emas. 

"Jadi nanti ada dua hasil dari Tujuh Bukit ini pertama konsentrat tembaga dan juga ada emas," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper