Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Meroket, Ada Produsen yang Sudah Angkat Tangan

Harga beras yang terus meroket membuat produsen angkat tangan dan berhenti produksi.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Harga beras yang terus meningkat selama beberapa hari terakhir ternyata sudah membuat produsen beras sampai 'angkat tangan'.

Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (8/9/2023) pukul 09.55 WIB, harga beras premium dilaporkan naik 0,35 persen menjadi Rp14.340 per kilogram. Harga beras medium juga tercatat naik 0,40 persen menjadi Rp12.670 per kilogram.

Padahal berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 7/2023, harga eceran tertinggi (HET) untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan sebesar Rp10.900 per kilogram untuk beras medium dan Rp13.900 per kilogram untuk beras premium.

Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat harga beras eceran pada Agustus 2023 meningkat 1,43 persen (mtm) dan naik 13,76 persen (yoy).

Bahkan, selama delapan bulan terakhir sejak Januari 2023, harga beras mengalami inflasi 7,99 persen (ytd). Dari 90 kota yang dipantau BPS, sebanyak 86 kota mengalami inflasi beras selama delapan bulan terakhir.

Belum lama ini, salah satu produsen beras dengan merek Beras Sumo memutuskan untuk setop produksi per 11 September 2023 hingga waktu yang tidak ditentukan. Salah satu penyebabnya adalah harga beras yang meroket.

Berdasarkan laman akun Instagram resmi, dikutip Kamis (7/9/2023), Beras Sumo di bawah naungan PT Sinar Makmur Komoditas akan berhenti melakukan produksi.

"Dengan berat hati kami mengumumkan bahwa kami akan berhenti produksi per tanggal 11 September 2023 hingga waktu yang belum bisa ditentukan," tulis akun tersebut.

Keputusan tersebut dibuat usai distributor utamanya, PT Tiga Sedulur Djaja menghentikan distribusi beras ke seluruh wilayah hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Dalam surat pemberitahuannya, Chief Business Officer PT Tiga Sedulur Djaja Hengky Wibowo menjelaskan alasan setop distribusi ke Beras Sumo.

"Hal ini dikarenakan banyaknya tantangan yang sangat tidak mudah harus dihadapi pada bisnis komoditas beras," tulisnya dalam surat yang ditulis, Senin (4/9/2023).

Dia menjelaskan di satu sisi terdapat penurunan pasokan yang signifikan hingga kenaikan harga bahan baku yang makin sulit dikendalikan.

Di sisi lain, lanjutnya, perusahaan berupaya mematuhi regulasi pemerintah terkait dengan penjualan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan standar kualitas untuk beras premium.

Dia mengeklaim telah berupaya agar Beras Sumo tetap bisa dinikmati oleh konsumen. Namun, upaya tersebut telah sampai ke titik maksimal yang bisa ditanggung perusahaan.

"Besar harapan kami dapat kembali sesegera mungkin untuk memenuhi kebutuhan konsumen," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper