Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan membawa isu reformasi Bank Dunia pada KTT G20 di New Delhi, India, pada 9-10 September 2023 mendatang.
Melansir Reuters pada Rabu (6/9/2023), Joe Biden juga akan mendesak bank-bank pembangunan multilateral lainnya untuk meningkatkan pinjaman bagi proyek-proyek perubahan iklim dan infrastruktur selama pertemuan, demikian menurut pernyataan Gedung Putih.
"Itu adalah salah satu fokus utama kami menuju G20: mewujudkan sebuah agenda yang secara fundamental membentuk kembali dan meningkatkan bank-bank pembangunan multilateral, terutama Bank Dunia," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Pemerintahan AS mendorong Bank Dunia, yang didirikan pada saat Perang Dunia II berakhir untuk mengentaskan kemiskinan, sebagai mitra bagi pinjaman luar negeri China.
CEO baru Ajay Banga telah mendorong untuk memperluas program-program perubahan iklim dan kelaparan, serta meningkatkan kekuatan pinjaman bank dengan aturan-aturan pendanaan dan neraca keuangan yang baru.
Pada akhir Agustus, Gedung Putih meminta Kongres meloloskan anggaran pendanaan tambahan sebesar US$3,3 miliar sebagai bagian dari permintaan anggaran tambahan perluasan pembiayaan pembangunan dan infrastruktur melalui Bank Dunia untuk menawarkan kepada negara-negara sebuah alternatif yang kredibel.
Baca Juga
"Kami tahu bahwa lembaga-lembaga ini adalah beberapa alat yang paling efektif yang kami miliki untuk memobilisasi investasi yang transparan dan berkualitas tinggi ke negara-negara berkembang," ujar Sullivan.
Sullivan melanjutkan, ini menjadi latar belakang AS memperjuangkan upaya besar yang saat ini sedang berlangsung untuk melibatkan lembaga-lembaga tersebut hingga siap menghadapi tantangan global.
”Biden juga akan meminta G20 untuk memberikan keringanan utang bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,” pungkas Sullivan.