Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan bukti Indonesia terus mengembangkan infrastruktur khususnya transportasi secara berkelanjutan dalam High-Level Dialogue on Sustainable Transport in Asean di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Airlangga menekankan bahwa pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Sebagai kekuatan ekonomi yang sedang berkembang pesat di Asia Tenggara, Indonesia memiliki juta peran penting dalam ekonomi global dengan PDB mendekati US$1,2 triliun dan pertumbuhan yang konsisten.
Selain itu, Indonesia memiliki posisi strategis dalam jalur perdagangan global dan keanggotaannya dalam G20 semakin menunjukkan peran penting Indonesia dalam perekonomian global.
“Asean adalah regional yang berorientasi ke depan melalui integrasi dengan berbagai model sistem dan ekosistem yang penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta para pengusaha dan ilmuwan di Asean, semua orang yang akan menjadikan ASEAN sebagai salah satu mesin pertumbuhan utama di abad ini. Sementara dapat kita lihat, tidak ada wilayah lain yang pertumbuhannya mencapai 5 persen dan inflasinya kurang dari 4 persen,” katanya dalam keterangan resmi.
Dalam paparannya, Menko Airlangga mengungkapkan di depan perwakilan negara Asean, bahwa pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air.
Baca Juga
Sementara dalam program yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai pada pertengahan 2023.
Pemerintah juga telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030. Negara-negara Asean juga telah sepakat untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasokan dunia.
Pada KTT Asean ke-42 di Labuan Bajo Mei 2023 lalu, telah menghasilkan perjanjian kerja sama dengan negara-negara di wilayah ASEAN dan mengeluarkan Asean Leaders' Declaration on Developing Regional EV Ecosystem.
Upaya Pemerintah terkait energi terbarukan juga difokuskan di Provinsi Kepulauan Riau melalui Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Utama di Batam-Bintan-Karimun (BBK). Diperkirakan bahwa di seluruh Provinsi Kepulauan Riau terdapat potensi pembangkit listrik tenaga terbarukan sekitar 30 GW.
Sebagai bagian dari komitmen Asean, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-Malaysia-Thailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari US$57 miliar.