Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura dan Malaysia Minat Investasi di IKN, Ini Proyek yang Diincar

Dua negara anggota Asean yaitu Singapura dan Malaysia telah menyatakan minat untuk investasi di IKN.
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023).  ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa dua negara anggota Asean yaitu Singapura dan Malaysia telah menyatakan minat untuk investasi di IKN.

Deputi Pembiayaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengatakan bahwa proyek yang diincar para investor tersebut ialah apartemen, hotel hingga pusat hiburan. Agung menuturkan bahwa hingga saat ini minat investasi asing di IKN terus menunjukkan peningkatan.

"Terbanyak memang perusahaan dari Indonesia, lebih dari setengahnya. Kemudian dari Asean ada Singapura dan Malaysia. Yang lainnya, Jepang dan Korea,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (4/8/2023).

Lebih lanjut, khusus untuk negara Asean yakni Malaysia, terdapat dua perusahaan properti yang telah berkomitmen untuk membangun 20 tower apartemen di IKN.

Dia menyebut, dua perusahaan yang berminat untuk membangun apartemen di IKN yaitu IGM Properties SDN BHD dan Maxin Global BHD. 

Agung menjelaskan, saat ini dua perusahaan tersebut tengah melakukan studi kelayakan untuk kemudian menunggu evaluasi dari pemerintah sebelum mendapatkan izin memulai pembangunan.

Untuk diketahui, sebelumnya perusahaan asal China yakni CCFG Corp yang tergabung dalam konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara juga dikabarkan akan turut serta membangun rusun ASN di IKN.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Haryo Bekti Martoyoedo, sebelumnya menuturkan bahwa konsorsium Nusantara juga saat ini tengah melangsungkan studi kelayakan sebelum melaksanakan groundbreaking.

"Sekarang mereka sudah memasukan FS [feasibility study] atau studi kelayakannya, kemudian sekarang sedang dirivew dan nanti akan dilihat," jelasnya.

Kendati demikian, proses studi kelayakan tersebut diperkirakan akan rampung tahun ini, bahkan bila memungkinkan akan dikebut penyelesaiannya pada bulan depan.

Konsorsium Nusantara yang terdiri dari CCFG Corp dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara akan membangun 60 tower rusun dengan investasi sebesar Rp30,8 trilliun.

"Selesainya di 2024, cuma berapa banyak [yang terealisasi] ya tergantung kapan mulainya kan. Diharapkan Agustus 2024 akan ada upacara di sana, berarti sebelumnya kan harus sudah ada, makanya sekarang tinggal ngeliat waktunya," jelasnya.

Haryo menjelaskan, secara garis besar, apartemen yang akan dibangun oleh dua konsorsium swasta ini akan memiliki desain dasar yang sama seperti 47 rusun ASN yang akan dibangun oleh pemerintah melalui APBN.

Di mana, desain dasar yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR yang memiliki 12 lantai di setiap towernya dengan luas 98 meter persegi pada setiap unitnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper