Bisnis.com, JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) dilaporkan akan memiliki 200 tower rumah susun (Rusun) yang akan digarap oleh 10 perusahaan pelat merah dan swasta.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono menuturkan rencana pembangunan rusun oleh perusahaan swasta seperti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) hingga konsorsium Nusantara yang terdiri dari CCFG Corp dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara bahkan sudah memasuki tahap studi kelayakan.
Lebih rinci, SMRA dilaporkan berkomitmen untuk membangun 6 tower rusun dengan total mencapai 252 unit dengan nilai Rp1,67 triliun.
Sementara itu, konsursium Nusantara yang terdiri dari CCFG Corp dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara akan membangun 60 tower rusun dengan investasi sebesar Rp30,8 trilliun.
"Ini estimasi ada 200 tower yang sudah menyampaikan minat. Dan sekarang [beberapa] sedang diproses studi kelayakan," tuturnya usai agenda ASEAN Investment Summit 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, dikutip Senin (4/9/2023).
Tak hanya Sumarecon, Agung merinci, adapun sejumlah perusahaan yang saat ini diketahui telah menyampaikan komitmennya untuk membangun rusun di IKN di antaranya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WIKA Gedung), PT Nindya Karya (Persero), PT Intiland Development Tbk. (DILD), PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN), hingga PT Ciputra Development Tbk. (CTRA).
Baca Juga
"Dari 10 itu ada Sumarecon yang paling selesai studi kelayakannya. Ada juga yang namanya Nindya Karya, lalu BUMN nya lagi ada WIKA Gedung. Kemudian, swasta lagi ada Intiland, terus ada Triniti dan Ciputra," tuturnya.
Di samping itu, terdapat pula 47 tower rusun yang pembangunannya akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Di mana, rusun tersebut akan diperuntukkan terlebih dahulu bagi sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) pionir yang akan pindah pada Agustus 2024 mendatang.
Di samping itu, perusahaan milik Aguan atau Sugianto Kusuma yakni Agung Sedayu juga dilaporkan akan menggarap proyek yang bergerak pada sektor hiburan berupa mix used development. Mulai dari mal hingga hotel.
Agung menjelaskan bahwa total investasi swasta pada sektor hiburan di bakal calon Ibu Kota baru Indonesia IKN mencapai Rp20 triliun.
"Kalau yang dari swasta, tetapi tadi sudah ada Rp20 triliun. Ini mainly play artinya entertainment, hotel, dan sebagainya termasuk ada ruang terbuka hijau,” tuturnya.
Di mana nantinya, suntikan sejumlah investor lokal tersebut nantinya akan mendukung pembangunan fasilitas publik di kawasan zona 1A.