Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Buka Peluang Pertashop Ikut Jual Solar dan Pertalite

Pertamina bakal menetapkan aturan yang tegas bagi Pertashop untuk dapat memeroleh izin niaga solar dan pertalite.
Pertamina meresmikan Pertashop pertama di Kota Yogyakarta, Jumat (17/9/2021). Pertashop tersebut berlokasi di Jalan Jambon, Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo. /Foto: Istimewa
Pertamina meresmikan Pertashop pertama di Kota Yogyakarta, Jumat (17/9/2021). Pertashop tersebut berlokasi di Jalan Jambon, Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo. /Foto: Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) membuka peluang Pertashop (Pertamina Shop) untuk dapat menjual Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite. 

Kendati demikian, Pertamina bakal menetapkan aturan yang tegas bagi Pertashop untuk dapat memeroleh izin niaga dua BBM khusus tersebut. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertashop mesti menyiapkan infrastruktur yang memadai untuk dapat dipertanggungjawabkan sebagai badan usaha niaga BBM penugasan tersebut nantinya. Nicke mencontohkan kesiapan infrastrutkur itu seperti yang telah dijalankan Pertamina selama ini. 

“Kami sudah digilitasisasi di SPBU, kami sudah ada CCTV, kemudian tangki juga sudah menggunakan automatic tank gauge sehingga ini pun harus dilengkapi di Pertashop dan tentu saja ini tidak mandatori, kami akan menawarkan,” kata Nicke saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Sementara itu, Nicke menuturkan, perseroannya sedang berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) ihwal izin niaga dua komoditas strategis hilir minyak tersebut. 

“Tetapi satu, marginnya ini beda, jauh lebih rendah sebagai gambaran marginnya mungkin hanya sekitar 40 persennya dari margin Pertamax karena ini barang subsidi. Jadi, marginnya pun dipatok oleh pemerintah,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, pengusaha Pertashop Jawa Tengah dan DIY melaporkan terdapat 201 Pertashop dari 448 Pertashop mengalami kerugian signifikan sejak adanya disparitas harga yang lebar antara Pertamax dan Pertalite pada April 2022 lalu.  

Ketua Paguyuban Pengusaha Pertashop Jateng dan DIY Gunadi Broto Sudarmo mengatakan, omzet bulanan yang dihimpun pengusaha turun drastis 90 persen selama lebih dari setahun akibat anomali harga Pertamax yang sebagian besar disetir oleh fluktuasi harga minyak mentah dunia saat ini.   

“Setelah ada disparitas harga Pertamax dan Pertalite mulai April itu omzet langsung turun drastis, itu di harga [Pertamax] Rp12.500 per liter omzetnya 16.000 liter per bulan, berlanjut ada fluktuasi harga sampai Rp14.500, ada yang Rp13.900 [Pertamax]. Sampai sekarang di harga Rp12.500, omzet Pertashop belum bisa kembali di saat harga Pertamax Rp9.000 dan Pertalite Rp7.650 per liter,” kata Gunadi saat audiensi dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (10/7/2023).  

Konsekuensinya, kata Gunadi, ratusan Pertashop akhirnya tutup dan merugi akibat disparitas harga Pertamax dan Pertalite yang kembali berlanjut hingga pertengahan tahun ini.   

Malahan, dia mengatakan, beberapa pengusaha Pertashop belakangan khawatir atas adanya ancaman aset yang disita lantaran tidak sanggup lagi untuk membayar angusaran perbankan.  “Jumlah Pertashop dengan omzet kurang dari 200 liter per hari itu mencapai 47 persen dari keseluruhan,” kata dia.  

Dengan demikian, dia meminta pemerintah untuk segera mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk membatasi pembelian Pertalite yang dianggap berlebihan saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper