Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaleka Dorong Generasi Muda jadi Petani Inovatif Lewat Tani Baik

Youth of Tani Baik meluncurkan program mendanai inovasi pertanian anak muda.
Petani memanen kentang di Desa Cicayur, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Rachman
Petani memanen kentang di Desa Cicayur, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, DENPASAR -- Jadi petani di zaman sekarang terdengar kurang keren buat anak muda, milenial dan Gen Z. Tapi kebutuhan pangan akan terus ada dan tak pernah berkurang. 

Sektor agrikultur di Indonesia memerlukan anak muda untuk selain mengembangkan industri pangan tapi juga melakukan inovasi pada produk-produk pertanian. 

Pasalnya, sektor ini juga mempekerjakan sekitar 40 juta orang. Sayangnya, petani skala kecil banyak yang kurang mendaapat dukungan untuk berkembang dari sisi permodalan hingga penjualan hasil tani sehingga umumnya hidupnya kurang sejahtera. 

Melihat masalah ini, organisasi nirlaba Kaleka melalui salah satu programnya Tani Baik mengerahkan anak muda untuk ikut serta, terjun langsung memberikan ide-ide kreatif untuk dunia pertanian agar bisa semakin menyejahterakan para petani. 

Tani Baik melalui program Youth Agripreneur Camp melakukan lomba ide inovasi bisnis pertanian yang ditujukan kepada anak muda 18-35 tahun. 

"Dari ide bisnis itu kita gali ide bisnis mana yang paling cocok bisa kita kasih danai dan bisa kita kasih pendampingan," ujar Az Zahra Misbahussudury, Program Assistant Tani Baik, dikutip Selasa (29/8/2023).

Hasilnya, pada batch pertama pelaksanaannya ada 7 kelompok yang mendapatkan manfaat, dan ada sekitar 4 kelompok yang saat ini masih melanjutkan inovasinya, bisa melanjutkan dan memperbesar skala bisnisnya. 

Salah satu bisnis yang berhasil memperbesar skalanya ada Gamy Bahari yang memiliki inovasi pengolahan rumput laut menjadi garam rendah natrium. 

Ada pula di Kalimantan Tengah, PKK Mekarsari, yang menginovasikan tanaman Jahe Gajah yang ditanam ibu-ibu PKK menjadi minuman jahe seduh dan minuman kemasan bajigur. 

"Kita kemudian update per 3 bulan, Januari mereka sudah bisa produksi 4.000 pcs dan Mei sudah bisa produksi sampai 6.000 pcs," imbuh Zahra. 

Selain itu, program Tani Baik juga melakukan rebranding menjadi Youth of Tani Baik, sehingga generasi muda yang punya ide lainnya di luar ide bisnis, seperti soal ide inovasi pengembangan pasca panen, bisa disalurkan melalui program ini. 

Youth of Tani Baik memiliki inisiatif untuk memperluas jangkauan pengetahuan dan pengalaman pertanian sehingga yang mendapat manfaatnya tidak cuma di daerah binaan Kaleka, tapi di seluruh Indonesia menggunakan satu platform aplikasi. 

"Lomba ini sedang proses, baru penjurian pitching idea sudah ada 20 kelompok dari seluruh Indonesia yang memaparkan inovasi bisnis pertanian mereka. Dari sini juri kita bantu pilih 6 kelompok terbaik untuk didanai dan dibina Kaleka," kata Zahra. 

Adapun, dana yang diberikan kepada peserta mulai dari Rp7,5 juta sampai Rp30 juta. Dana ini berupa hibah sehingga tidak ada kewajiban bagi penerima dana untuk mengembalikan dana tersebut.

Tani Baik juga ada beberapa program lainnya misalnya farmer field school yang ada di Kalimantan Tengah yang fokus ke regeneratif agrikultur dan pusat pengembangan di Kalimantan Tengah untuk memberikan pelatihan kewirausaahaan dan pengolahan pasca panen kepada petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper