Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada Juli 2023 mencapai US$19,57 miliar atau naik cukup tinggi secara bulanan yakni 14,10 persen dibanding bulan sebelumnya.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan nilai impor menurut penggunaan secara bulanan seluruhnya meningkat.
Impor barang konsumsi tercatat sebesar US$2,09 miliar, bahan baku penolong US$13,92 miliar, dan impor barang modal US$3,56 miliar.
Baik secara bulanan maupun tahunan, peningkatan nilai impor terbesar terjadi pada barang konsumsi, di mana masing-masing meningkat 31,89 persen dan 26,87 persen.
“Impor barang konsumsi alami peningkatan tertinggi sebesar 31,89 persen yang didorong oleh peningkatan impor kapal, perahu dan struktur terapung, serta sayuran, dan daging hewan,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Selasa (15/8/2023).
Sementara itu, impor bahan baku penolong tercatat naik 12,57 persen secara bulanan. Ini utamanya didorong oleh meningkatnya komoditas bahan bakar mineral, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.
Baca Juga
Impor barang modal tercatat naik 11,81 persen, yang didorong oleh peningkatan impor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, kendaraan dan bagiannya, serta instrumen optik fotografi, sinematografi dan medis.
Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy), nilai impor menurut jenis penggunaan mengalami peningkatan, kecuali impor bahan baku penolong yang tercatat turun 16,67 persen. Jika diperinci, impor bahan konsumsi naik 26,87 persen dan impor barang modal naik 18,79 persen.