Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan milik investor kawakan Warren Buffett, Berkshire Hathaway Inc., melakukan pembelian, penjualan dan pengurangan sahamnya di beberapa perusahaan. Buffet juga mengungkapkan pertaruhannya di pasar perumahan.
Mengutip Bloomberg dan ZeroHedge pada Selasa (15/8/2023), Berkshire Hathaway memangkas kepemilikannya di Activision Blizzard Inc. sebesar 70 persen selama kuartal II/2023, di tengah rencana perusahaan tersebut merger dengan Microsoft Corp.
Tak hanya memangkas kepemilikannya di Activision Blizzard, Buffet juga melakukan menjual saham-saham di perusahaan-perusahaan lain, termasuk Chevron, General Motors, Celanese dan Globe Life.
Sang konglomerat juga diketahui menarik investasinya di broker asuransi Marsh McLennan. Ia juga melepas kepemilikan saham McKesson Corp dan Vitesse Energy.
Di sisi lain, Buffet menambah portofolio saham baru di sektor perumahan. Hal ini meliputi DR Horton, NVR dan Lennar Group, yang semuanya naik lebih dari 30 persen pada 2023.
Perusahaan-perusahaan pembangun rumah terbesar di Amerika Serikat (AS) telah mengungguli para pesaingnya yang lebih kecil. Saham-saham menguat dan perusahaan-perusahaan tersebut menyambut kedatangan para pembeli yang frustasi karena kurangnya jumlah rumah yang tersedia.
Baca Juga
Buffett juga diketahui menambahkan kepemilikannya di Occidental Petroleum dan Capital One.
Keterbukaan informasi Berkshire terkait dengan portofolio sahamnya, mengungkapkan perubahan strategi yang sudah lama ia pegang, yakni membeli saham dan menahannya untuk jangka panjang.
Sebelumnya, Berkshire mengungkapkan kepemilikannya di Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. tahun lalu. Namun, sebagian besar sahamnya telah dilepas dalam beberapa bulan terakhir.
Buffett mengatakan bahwa keputusan untuk memangkas kepemilikan saham tersebut merupakan keputusan yang ia buat sendiri. Buffett juga mengatakan bahwa ketegangan geopolitik sebagai motivasi di balik langkah tersebut, meskipun ia tetap memuji produsen chip tersebut.
Dalam pertemuan tahunan Berkshire pada Mei 2023, Buffet mengatakan bahwa ia merasa lebih baik untuk menaruh modal di Jepang daripada di Taiwan.
"Saya berharap tidak demikian, tetapi saya pikir itulah kenyataannya, dan saya mengevaluasi kembali hal itu mengingat beberapa hal yang terjadi,” ucapnya, seperti dikutip dari pemberitaan Bloomberg pada Selasa (15/8).