Bisnis.com, SURABAYA - Kementerian BUMN, melalui PT Pupuk Indonesia dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), menggelar kegiatan pasar murah di Kota Surabaya sebagai upaya menjaga inflasi dan antisipasi dampak El Nino. Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memberantas mafia pangan.
"Oleh karena itu, kita harus waspada di sentra-sentra produksi bisa saja berkurang. Rakyat perlu makan, jarena itu presiden minta kita perlu lakukan beberapa hal, pertama memastikan stok beras cukup, kalau harga beras naik makanya kita akan gelontorkan lagi beras 10 kg/penerima kurang nampu selama 3 bulan," jelasnya, Minggu (13/8/2023).
Berikutnya, lanjut Erick, BUMN didorong untuk terus menggelar pasar murah.
Saat ini, Bulog tengah berusaha untuk mendorong kertersediaan pasokan bahan pangan terutama beras yang harganya sedang naik saat ini.
"Dulu gonjang-ganjing minyak goreng, kita operasi pasar terus sampai keringetan, makanya kami coba beras ini. Pasar jangan ada mafia pangan, dan barang ditimbun. Kenapa Presiden dorong terus disalurkan bahan pokok, supaya harga stabil," katanya.
Seperti diketahui, tambah Erick, harga pangan dunia sedang melambung seiring El Nino, ditambah dampak dari perang Rusia-Ukraina. Adanya kebijakan setop ekspor beras oleh India pun makin memperparah faktor-faktor tadi."
Adapun dalam operasi pasar murah BUMN ini, masyarakat yang datang menukar kupon seharga Rp40.000 yang tersedia sebanyak 3.000 kupon.
Paket sembako berisi 5 kg beras, 1 kg gula, dan 1 liter minyak goreng yang setara dengan harga Rp96.5000.