Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan rencana mengunjungi Vietnam dalam waktu dekat, seiring upaya AS untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Asia dan mengurangi pengaruh China di kawasan tersebut.
"Saya akan segera berkunjung ke Vietnam. Vietnam ingin mengubah hubungan kita dan menjadi mitra," kata Biden dalam acara penggalangan dana Partai Demokrat, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (9/8/2023).
Biden mengatakan bahwa negara-negara lain sangat ingin memperkuat hubungan dengan AS dan merujuk pada KTT yang akan diselenggarakan dengan para pemimpin Korea Selatan dan Jepang di Camp David.
"Kita berada dalam situasi di mana semua perubahan di seluruh dunia terjadi pada saat kita memiliki kesempatan untuk menjadi cerdas, untuk mengubah dinamika. Sebagai contoh, saya mengadakan acara di Camp David, bersama Korea Selatan dan Jepang. Mereka telah melakukan pemulihan hubungan," kata Biden.
Pada sebuah acara penggalangan dana bulan lalu, Biden mengatakan bahwa pemimpin Vietnam ingin bertemu dengannya di sela-sela KTT G20 yang akan diadakan di New Delhi pada bulan September.
Kementerian Luar Negeri Vietnam belum memberikan tanggapan terkait rencana kunjungan Biden ke negara itu.
Baca Juga
Biden tidak memberikan jadwal kunjungan ke Vietnam, namun pejabat-pejabat senior pemerintahan lainnya termasuk Wakil Presiden Kamala Harris telah mengunjungi negara tersebut.
Bulan lalu, Menteri Keuangan Janet Yellen bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh di Hanoi.
"Amerika Serikat menganggap Vietnam sebagai mitra utama dalam memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Yellen dalam pidatonya.
AS menormalisasi hubungan dagang dengan Vietnam pada tahun 2007 dan hubungan tersebut semakin erat setelah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif terhadap China.
Vietnam memiliki posisi strategis penting bagi AS dalam upaya mengurangi ketergantungan pada beberapa negara untuk memasok teknologi penting dan juga melawan pengaruh China di Asia Pasifik.