Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelopor Bus Listrik dari AS, Proterra Mengajukan Kebangkrutan

Proterra Inc., manufaktur kendaraan listrik asal Amerika Serikat mengajukan kebangkrutan pada Senin (7/8/2023) waktu setempat.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu pelopor bus listrik dari Amerika Serikat, Proterra Inc., asal Amerika Serikat mengajukan kebangkrutan pada Senin (7/8/2023) waktu setempat.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/8/2023), perusahaan yang berdiri pada 2008 dan sempat mendapatkan perhatian seiring kemampuannya memproduksi bus listrik itu mendaftarkan aset dan liabilitas minimal US$500 juta dalam Chapter 11 di Delaware.

Chapter 11 mirip dengan PKPU di Indonesia. Dalam status ini, jika disetujui pengadilan, perusahaan dapat terjaga dari tekanan kreditur sembari mencari cara untuk membayar utang-utang yang dimiliki

Dalam sebuah pertanyaan, Proterra berencana merekapitalisasi atau menjual bisnisnya dengan operasional sehari-hari akan didanai menggunakan kas yang ada.

Chief Executive Officer Proterra Gareth Joyce mengatakan pihaknya mengalami berbagai hambatan pasar dan ekonomi makro sehingga membuat Proterra harus mengukur kembali peluang bisnisnya secara efisien.

“Kami telah menghadapi berbagai hambatan pasar dan ekonomi makro, yang telah memengaruhi kemampuan kami untuk secara efisien menskalakan semua peluang kami secara bersamaan,” ujar Joyce.

Dia pun menyebut teknologi untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan baterai yang diproduksi oleh Proterra sudah sesuai dengan standar industri, tetapi berbagai hambatan tersebut membuat pihaknya harus menempuh langkah ini.

Menurut peraturan yang berlaku, Proterra memiliki unit bisnis yang memproduksi baterai EV dan pengisian daya untuk produsen peralatan serta unit yang memproduksi bus. Penjualan dari Proterra pun sebagian besar berasal dari penjualan untuk bus listrik hingga akhir 2022.

Proterra menjadi perusahaan terbuka melalui skema perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special-purpose acquisition company (SPAC) pada Juni 2021. Semenjak resmi menjadi perusahaan tercatat, saham Proterra telah terkoreksi lebih dari US$15 menuju ke bawah US$2


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper