Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti 81 juta milenial yang dilaporkan belum memiliki hunian. Seiring dengan hal tersebut, dirinya mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi menghadirkan suplai perumahan yang memadai.
Erick menuturkan, hal tersebut menjadi peluang emas yang penting untuk dimanfaatkan guna kembali mendongkrak laju industri properti di Tanah Air.
"Data-data menunjukkan bahwa 81 juta milenial belum punya rumah, lalu tadi pak Dirjen sampaikan backlog perumahan sudah 12,7 juta. Jadi ya memang solusinya hanya satu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga dari BUMN dan swasta [bersinergi]. Dengan potensi sangat besar itu harus kita bangun," kata Erick di agenda Akad Massal Serentak KPR BTN dan Pembukaan Rangkaian Hapernas Tahun 2023 di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (8/8/2023).
Erick melanjutkan, tak hanya perlu memastikan suplai perumahan tercukupi, pihak pengembang juga perlu memperhatikan konsep perumahan yang mampu memaksimalkan seluruh ruang yang ada di dalam kota tersebut hingga terintegrasi dengan baik oleh sarana transportasi umum atau Transit Oriented Development (TOD).
"Kan tidak mungkin suruh orang tinggal di rumah tapi kendaraan publiknya tidak ada, mau nggak? nggak mau kan. itulah kenapa, bahkan tadi ada usia 20 tahun sudah beli rumah, artinya mereka tahu ini kebutuhan sangat penting," ujarnya.
Untuk diketahui, perumahan berkonsep TOD memang belakangan memang mulai banyak diminati masyarakat.
Baca Juga
Sebelumnya, Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan hunian dengan konsep TOD bakal semakin diminati di tengah sejumlah persoalan.
Beberapa persoalan yang dimaksud adalah kenaikan tarif tol, kenaikan harga BBM, pajak kendaraan bermotor, pembatasan plat ganjil/genap, biaya parkir yang tinggi, dan rencana penerapan ERP di beberapa jalan utama.
Selain itu, mengacu pada laporan Colliers Radar: 'Are TOD Apartments More Desirable?' diketahui bahwa tingkat penjualan hunian vertikal atau apartemen yang dekat dengan transit transportasi umum itu melonjak hingga 10,3 persen pada akhir 2022.
Meskipun telah menunjukkan minat pasar yang cukup besar, hingga saat ini belum terdapat proyek perumahan berbasis transit atau TOD baru.
"Mayoritas proyek TOD masih dalam tahap pembangunan. Di sisi lain, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi beberapa proyek non-TOD yang tertunda atau bahkan dibatalkan akibat pandemi," ujar Ferry.