Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Meredup, Laba Aramco Turun 29,5 Persen Semester I/2023

Raksasa minyak Saudi Aramco melaporkan penurunan laba bersih pada semester I/2023 yang disebabkan melemahnya harga minyak mentah dunia.
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa minyak Saudi Aramco mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I/2023 yang disebabkan oleh meredupnya harga minyak dunia.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2023 Aramco, perusahaan Arab Saudi itu mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 29,5 persen menjadi US$61,96 miliar dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu US$87,92 miliar.

Dalam laporannya, tekanan inflasi di tengah ketidakpastian ekonomi telah membuat harga minyak mentah mengalami penurunan pada kuartal II/2023 yang juga berimbas terhadap kinerja Aramco.

Namun, President & CEO Aramco, Amin H. Naseer menilai hasil yang diperoleh perusahaan sepanjang tahun 2023 masih mencerminkan ketahanan dan kemampuan Aramco dalam beradaptasi dengan siklus apsar. 

"Di Aramco, pandangan jangka menengah hingga panjang kami tetap tidak berubah. Dengan pemulihan yang diantisipasi dalam ekonomi global yang lebih luas, bersama dengan peningkatan aktivitas di sektor penerbangan, investasi berkelanjutan dalam proyek-proyek energi akan diperlukan untuk menjaga keamanan energi," ujar Amin dalam pernyataan resminya yang dikutip pada Selasa (8/8/2023). 

Dari sisi kinerja keuangan lainnya, arus kas bebas Aramco turun 20,51 persen dari US$65,2 miliar semester I/2022 menjadi US$54,1 miliar semester I/2023.

Di sisi lain, nilai penanaman modal yang dilakukan pada enam bulan pertama tahun ini meningkat sebesar 29,4 persen menjadi US$22,4 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$17,3 miliar. 

Sementara itu, dari sisi operasional Aramco mencatat produksi hydrocarbon mengalami penurunan tipis 13,1 MMBOED (million barrels of oil equivalent per day) dengan keandalan kegiatan rantai pasok mencapai 99,8 persen. 

Diberitakan sebelumnya, di tengah penurunan laba, produsen minyak terbesar di dunia itu meningkatkan jumlah pembayaran dividen tahun ini sebanyak lebih dari setengah dibandingkan dividen reguler tahun lalu kepada pemegang saham. 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Arab Saudi, Senin (7/8/2023), total pembayaran dividen tahun ini bertambah menjadi US$29,4 miliar atau setara Rp446,43 triliun. 

Dividen tersebut termasuk dividen yang terkait laporan keuangan terakhir 30 Juni 2023. Nilai dividen ini melejit dari dividen tahun lalu yang mencapai US$18,8 miliar. 

Adapun dividen per saham yang dibagikan tahun ini setara 0,4554 riyal Arab Saudi, sementara saham yang berhak atas dividen tersebut mencapai 241.940.349.607 saham. 

Secara rinci, dividen tahun ini terbagi dua, yakni dividen dasar sebesar 0,3024 riyal per saham, dan dividen terkait kinerja sebesar 0,1530 riyal per saham. 

“Saudi Aramco mengumumkan dividen dasar kepada pemegang saham untuk kuartal II/2023, yang sejalan dengan kebijakan dividen Saudi Aramco yang yang berkelanjutan dan progresif,” tulis manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper