Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Bank Mandiri Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II/2023 Capai 5,04 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2023 akan didorong oleh menguatnya konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Gedung bertingkat di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. JIBI/Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan tumbuh sebesar 5,04 persen secara tahunan, naik tipis dari kuartal I/2023 sebesar 5,03 persen.

Faisal mengatakan jika dibandingkan secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2023 diperkirakan tumbuh 3,74 persen (quarter-to-quarter/qtq).

Sementara secara kumulatif atau sepanjang semester pertama 2023, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,04 persen, melambat dari pertumbuhan 5,25 persen pada semester pertama 2023.

“Perlambatan ini disebabkan oleh perlambatan ekonomi global di tengah inflasi global yang masih tinggi dan suku bunga kebijakan global yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” katanya, Jumat (4/8/2023).

Faisal memperkirakan, pertumbuhan pada kuartal II/2023 akan didorong oleh menguatnya konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah yang meningkat.

“Konsumsi rumah tangga diperkirakan mendapat dorongan yang signifikan setelah berakhirnya pandemi, yang meningkatkan mobilitas masyarakat. Selain itu, tren inflasi yang menurun dan dampak musiman dari perayaan Idulfitri dan Iduladha semakin mendukung belanja konsumen,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Faisal mengatakan bahwa pemerintah juga menerapkan arah kebijakan yang lebih mendukung pertumbuhan, setelah berhasil mengendalikan pandemi.

Di sisi lain, menurutnya kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi masih akan tertahan karena faktor-faktor yang terkait dengan investasi bangunan. Namun, imbuhnya, prospek investasi pada semester II/2023 cukup menjanjikan untuk bisa terakselerasi, terutama didorong oleh percepatan pembangunan proyek strategis nasional.

Lebih lanjut, Faisal memperkirakan kinerja ekspor neto akan terdampak oleh penurunan aktivitas perdagangan dunia, sejalan dengan risiko perlambatan ekonomi global.

Dengan perkembangan hingga kuartal II/2023 tersebut, Faisal menilai bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tangguh pada 2023 di tengah prospek perlambatan pertumbuhan global. 

Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai akan bergeser dari sektor eksternal ke sektor domestik pada 2023. Kegiatan ekspor ke depan diproyeksikan melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global, sehingga menimbulkan tantangan bagi kinerja sektor eksternal Indonesia.

“Namun, di sisi lain, konsumsi domestik diperkirakan akan tetap kuat, didukung oleh faktor mobilitas masyarakat yang meningkat, tren inflasi yang menurun, dan kondisi fiskal yang solid,” kata Faisal.

Dia menambahkan, untuk keseluruhan tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan cenderung moderat pada tingkat 5,04 persen, dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 5,31 persen.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2023 pada Senin (7/8/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper