Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap Properti Hijau, Sinar Mas Land Ungkap Dampak Kenaikan Biaya Produksi

Sinar Mas Land menyebut bahwa pengembangan properti ramah lingkungan untuk tahap awal membutuhkan biaya yang besar
BSD Green Office Park. /bsdcity.com
BSD Green Office Park. /bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa properti Sinar Mas Land tengah memperkuat posisinya dalam menjalankan bisnis real estat lewat penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh proyek properti garapannya. 

Chief Risk & Sustainability Officer Sinar Mas Land M. Reza Abdulmajid menjelaskan, komitmen tersebut berdampak pada bertambahnya ongkos pengembangan properti sebesar 3-5 persen dibandingkan dengan proyek non-green building

"Pasti cost diawal besar, tetapi secara dampak panjang dari operasional cost kita lebih efisien secara kebutuhan energi. Untuk pembayaran listrik bulanannya akan lebih rendah daripada bukan green building," kata Reza dalam agenda Media Talkshow bertajuk 'Penerapan ESG dan Dampaknya Bagi Sektor Properti', Rabu (2/8/2023). 

Meski biaya pengembangan proyek sustainable ini meningkat, upaya tersebut memicu pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas pengembang. 

Terlebih, dengan penerapan konsep ESG di sejumlah proyek Sinar Mas Land, pihaknya mendapatkan nilai lebih sehingga konsumen lebih melirik properti garapannya. 

"Bahkan, untuk bangunan komersial seperti gedung perkantoran BSD Green Office Park pun memiliki occupancy rate di atas 93 persen. Apalagi saat ini tren green living juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban," ujarnya. 

Adapun, enam proyek green building milik Sinar Mas Land yang telah tersertifikasi, yaitu BSD Green Office Park Area, Sinar Mas Land Plaza Thamrin, Sinar Mas Land Plaza BSD City, My Republic Plaza BSD City, Green Office Park 1 BSD City, dan Green Office Park 9 BSD City.

"Sekarang isunya bukan lagi bagaimana marketnya siap atau nggak, tetapi kalau kita nggak siap kita justru kehilangan market. Jadi sudah pada ke arah sana [ESG], tapi di mulai dari corporate yang lebih aware karena didorong komitmen mereka juga," kata Reza.

Selain di properti komersial, pihaknya juga akan mulai menerapkan green material atau bahan bangunan ramah lingkungan sebesar 20 persen di sektor residensial, terkhusus rumah tapak. 

Dengan material bangunan tersebut, Reza menerangkan, tidak akan berdampak pada kenaikan harga rumah. Kendati demikian, pihaknya akan memilih supplier yang memiliki seritifkasi hijau pada produknya dengan harga yang lebih efisien. 

Di sisi lain, dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, Sinar Mas Land pun bekerja sama dengan Chandra Asri untuk mengaplikasikan aspal dengan campuran sampah plastik sepanjang 3,8 km atau 56.138 m2 di kawasan BSD City pada tahun 2022 dan berlanjut hingga tahun 2023. 

Sinar Mas Land memiliki rencana besar dibalik langkah pengembangan properti berkonsep ESG, salah satunya untuk mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 34 persen dari penggunaan listrik pada tahun 2034 mendatang. 

Berdasarkan laporan Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022, setelah pandemi Covid-19 mereda, masyarakat semakin peduli dengan lingkungan sekitar hunian sekaligus memikirkan aspek kesehatan pasca pandemi. 

"Sebanyak 83 persen [dari 1.000] responden survei menyatakan bersedia membayar lebih untuk properti yang memiliki fitur ramah lingkungan dan kesehatan," kata Country Manager Rumah.com Marine Novita.

Senada, Partner ESG Risk Assurance Meita Laimanto mengatakan bahwa menurut PwC Indonesia, lebih dari 70 persen surveyor tadi itu jumlah surveyornya atau respondennya itu sekitar 9.000-an dari 25 negara. 

"Mereka menyatakan mereka mau untuk membayar lebih sampai 5-10 persen dari harga untuk sesuatu yang green dan sustainable. Mereka pun lebih dari sekitar 50 persen, itu mereka menaruh kepercayaan pada perusahaan yang telah mengusung something yang ESG," ujarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper