Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Sodetan Ciliwung, Ternyata Ada Sejumlah Proyek Lain di DKI yang Mangkrak

Tak hanya Sodetan Ciliwung sebagai proyek utama pengendalian banjir lain di Ibu Kota yang mangkrak karena terkendala pembebasan lahan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono/ BISNIS/Ni Luh Angela
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono/ BISNIS/Ni Luh Angela

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengamini bahwa pembebasan lahan menjadi alasan utama mangkraknya konstruksi proyek Sodetan Sungai Ciliwung hingga 5 tahun lebih.

Basuki menjelaskan bahwa pembebasan lahan sebenarnya merupakan tugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sehingga, gagalnya mengantisipasi hambatan tersebut berdampak terhadap Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran terkait pengendalian banjir Jakarta Kementerian PUPR menjadi kosong selama 5 tahun.

"DIPA PUPR selama hampir 5 tahun itu nol untuk semua pengendalian banjir di Jakarta, karena tidak ada pembebasan lahan," katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (31/7/2023).

Sebagai informasi, proyek pembangunan Sodetan Ciliwung terhenti sejak 2015 dan kembali dilanjutkan pada 2022.

Selain itu, dia memerinci bahwa tak hanya Sodetan Ciliwung sebagai proyek utama pengendalian banjir lain di Ibu Kota yang mangkrak karena terkendala pembebasan lahan. Namun, terdapat sejumlah proyek lainnya antara lain, tanggul penahan banjir rob di Jakarta Utara, Pompa Air Ancol-Sentiong, dan normalisasi 13 sungai.

Basuki menekankan anggaran untuk seluruh proyek tersebut tidak dialokasikan pada sejak 2015 karena masalah lahan. Padahal, untuk Proyek Pompa Sentiong, tercatat telah ada dua dari lima unit pompa air yang telah beroperasi. Fasilitas tersebut kini dapat menyedot 50 meter kubik air per detik dan menjaga 2.500 hektar wilayah dari banjir.

Oleh sebab itu, dia menargetkan bahwa pemasangan pompa selanjutnya akan dilakukan pada akhir Agustus 2023. Sehingga, seluruh pompa pada proyek Pompa Sentiong dapat beroperasi pada Oktober 2023.

Basuki menyebutkan proyek normalisasi 13 sungai di DKI kembali dimulai pada tahun ini, khususnya normalisasi Sungai Ciliwung. Proyek normalisasi yang dimaksud adalah pengerukan dasar sungai dan pembenahan badan sungai.

Apalagi, dia mengatakan bahwa normalisasi yang dilakukan di Sungai Ciliwung baru mencapai 16 kilometer (Km) dari target 33 Km. Basuki mengatakan pembebasan lahan untuk normalisasi sepanjang 17 Km sedang dilakukan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Pemprov DKI akan bebaskan daerah prioritas dulu, diharapkan pada 2024 mudah-mudahan sudah selesai, tapi tergantung percepatan pembebasan lahan," katanya.

Basuki optimistis bahwa Jakarta akan bebas dari ancaman Banjir jika Pompa Sentiong, Sodetan Ciliwung, Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, dan normalisasi 13 sungai telah rampung. Oleh karena itu, saat ini Jakarta masih diancam bencana banjir sebesar 32 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper