Bisnis.com, JAKARTA – Sistem ganjil-genap tidak hanya diterapkan di Jakarta untuk mengurai kemacetan dan mengatasi polusi. Kebijakan tersebut juga pernah diterapkan di beberapa kota di dunia.
Adapun, skema ganjil-genap mulai diterapkan di Jakarta pada era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pertengahan tahun 2016.
Kebijakan tersebut dilakukan menyusul penghapusan kebijakan 3 in 1 (three in one) yang dinilai tidak lagi efisien oleh pria yang juga akrab disapa Ahok itu.
Skema ganjil-genap diatur pada Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 164 Tahun 2016 tentang pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap yang ditandatangani langsung Ahok pada 23 Agustus 2016. Dalam peraturan tersebut, terdapat sembilan pasal yang mengatur area kebijakan hingga sanksi untuk pelanggar.
Sama halnya dengan skema 3 in 1, ganjil-genap diadakan untuk mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan. Karbon hasil pembakaran BBM untuk kendaraan bermotor menjadi salah satu penyebab utama polusi kota.
Dengan penerapan skema ganjil-genap, diharapkan jumlah pengguna kendaraan harian dan karbon yang dihasilkan akan berkurang.
Baca Juga
Melansir situs NDTV, Senin (31/7/2023), Jakarta bukan satu-satunya kota yang menerapkan skema ganjl-genap ini. Dengan alasan yang sama, yakni untuk mengurangi polusi udara, sejumlah kota di dunia juga pernah dan bahkan masih menerapkan skema ini.
Berikut daftar 5 kota di dunia yang menerapkan skema ganjil-genap:
1. Beijing, China
Ibukota China yang pernah berada di masa kelamnya sebagai kota paling tercemar di dunia ini menjadi salah satu pelopor skema ganjil-genap. Pada 2008, menjelang Olimpiade Beijing, skema ganjil-genap diberlakukan selama dua bulan sebagai upaya pengendalian tingkat polusi yang saat itu terus meningkat.
Untuk menghindari kecurangan, pemerintah kota memberlakukan sistem otomatis untuk memantau lalu lintas dan pelanggar.
Menurut pantauan pemerintah China, dengan hampir 45 persen dari total 3,3 juta mobil keluar dari jalanan, emisi kendaraan telah berkurang hingga 40 persen pasca implementasi skema ganjil-genap. Hal ini mendorong pemberlakuan kebijakan secara permanen hingga kini.
Untuk mendukung keberlangsungan pelaksanaan skema ganjil-genap, pemerintah kota telah memaksimalkan pembangunan transportasi umum dan membatasi penjualan mobil tiap tahunnya.