Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pemilu dan Pemulihan Daya Beli Masyarakat, Kinerja Jangka Panjang UNVR Dinilai Menjanjikan

Laba bersih UNVR per Juni 2023 senilai Rp2,8 triliun tercatat turun dari Rp3,4 triliun per Juni 2022.
Logo Unilever Indonesia dalam kampanye Indonesia World Farmer Scene/Unilever.co.id
Logo Unilever Indonesia dalam kampanye Indonesia World Farmer Scene/Unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer & produk kebutuhan sehari-hari (FMCG) PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) disebut mampu mencatatkan kinerja jangka panjang menjanjikan, kendati tengah mengalami penurunan laba bersih pada semester I/2023.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menjelaskan salah satu indikator positif buat kinerja UNVR berada di sisi perbaikan margin kotor meskipun masih di bawah level sebelum pandemi. 

Sebagai informasi, walaupun laba bersih UNVR per Juni 2023 senilai Rp2,8 triliun tercatat turun dari Rp3,4 triliun per Juni 2022, margin kotor UNVR per Juni 2023 mencapai 50,5 persen. Margin kotor ini tercatat naik dari level 49,3 persen per Maret 2023, bahkan menjadi yang tertinggi dalam delapan kuartal terakhir.

“Progress perbaikan [margin kotor] ini didukung oleh stabilisasi harga komoditas yang berpengaruh pada biaya produksi yang rendah, efisiensi, dan kenaikan penjualan di produk premium,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (25/7/2023).

Terlebih, Cheril melihat bahwa pada semester II/2023, Indonesia sudah memasuki masa aktivitas pemilu. Kampanye yang mendorong perputaran uang dan konsumsi berpotensi meningkat yang secara langsung berdampak ke emiten produk konsumsi, tak terkecuali UNVR.

Oleh sebab itu, Cheril merekomendasikan beli saham UNVR dengan target harga Rp4.700 per saham. Adapun, secara valuasi pun saat ini murah karena berada di kisaran -1,8 standar deviasi untuk 5 tahun PER.

Sementara itu, Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan bahwa kinerja UNVR masih menjanjikan secara fundamental, dari perspektif jangka panjang, potensi pertumbuhan bisnis, potensi pendapatan, juga kinerja.  

Hal-hal itu dipengaruhi adanya katalis positif, seperti membaiknya kinerja sektor konsumsi juga daya di tanah air seiring pemulihan ekonomi. Beragam faktor itu, bisa memberikan katalis positif bagi UNVR.

Selain itu, dari sisi indeks keyakinan konsumen yang dirilis Bank Indonesia pada Juni 2023 berada pada level 127,1. Menunjukkan optimisme terkait perkembangan perekonomian Indonesia ke depan. 

“Hal ini, tentu saja positif bagi emiten FMCG, di mana indeks tersebut menentukan daya dorong konsumsi masyarakat secara umum. Target upside UNVR berada pada level Rp4.920 per saham. Akumulatif, ini untuk jangka panjang,” ujar Nafan.

Adapun, dalam hal ekspansi portofolio, perseroan berhasil meningkatkan kontribusi segmen premium menjadi 27 persen dari penjualan domestik di kuartal II/2023. 

UNVR juga terus menciptakan inovasi produk baru untuk menunjang kinerjanya, karena kompetisi sektor konsumsi untuk produk yang sama, dinamis dan kompetisi begitu ketat.

“Positifnya, UNVR memiliki komitmen berinovasi lewat produk-produk atau merek baru dan juga dari sisi promosinya juga oke, sehingga akan mendukung kinerja laba bersih ke depannya,” jelas Nafan. 

Merujuk Indeks Harga Pangan FAO atau FAO Food Price Index (FFPI) pada Juni 2023 bertengger di 122,3 poin atau turun 1,4 persen dibandingkan dengan indeks pada Mei 2023.

Indeks ini melanjutkan penurunan dan telah terkoreksi 23,4 persen dari posisi tertingginya pada Maret 2023. FAO melaporkan penurunan pada Juni 2023 dipicu oleh koreksi indeks harga pada mayoritas komoditas pangan, termasuk di antaranya adalah gula, minyak nabati, sereal, dan produk susu.

“Bahan baku pangan memang mengalami penurunan, tentu ini memberi benefit katalis positif bagi UNVR dan kelompok saham sejenis sehingga meningkatkan profit margin perusahaan, menguntungkan sektor konsumer,” jelas Nafan.

Bergeser ke aspek sisi yield dividen, saham UNVR juga cukup menarik. Menurut Nafan, terdapat persepsi klasik, bagi perusahaan yang memberikan yield dividen minimum 2,5 persen sudah dianggap menarik.

Bagi Nafan, jika UNVR semakin mampu meningkatkan yield dividen, tentu saja akan menjadi pemanis bagi pemegang saham untuk menambah kepemilikan. Terlebih, UNVR di kalangan investor terkenal loyal membagikan dividen, yaitu hampir 100 persen dari net profit.

“Persaingan FMCG masih sangat kompetitif, paling penting selama yield dividen di atas [nilai] itu, bisa menjadi daya tarik bagi investor meningkatkan jumlah kepemilikan sahamnya,” tutup Nafan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper