Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan pencairan penyertaan modal negara (PMN) kepada empat BUMN akan terlaksana pada akhir tahun atau kuartal IV/2023.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban mengungkapkan saat ini pihaknya masih dalam persiapan untuk melakukan pendalaman bersama wakil rakyat di Senayan.
Rencananya, pendalaman bersama Komisi XI DPR terhadap masing-masing BUMN yang akan menerima investasi dari pemerintah tersebut akan berlangsung pada bulan depan atau Agustus 2023.
“Diharapkan dapat kami cairkan di kuartal IV/2023,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (24/7/2023).
Dalam laporan APBN Kita edisi Juli 2023, sepanjang semester I/2023 Sri Mulyani baru mencairkan pembiayaan investasi sebesar Rp39 triliun dari alokasi Rp176,3 triliun atau 22,12 persen dari target.
Belum tercatat adanya pencairan PMN bagi empat BUMN tersebut.
Baca Juga
Sementara itu, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023, pemerintah menganggarkan dana segar sebesar Rp41,31 triliun.
Dana tersebut dialokasikan bagi PT Hutama Karya (Persero) Rp28,9 triliun, PT PLN (persero) Rp10 triliun, PT LEN Industri/Defend ID Rp1,7 triliun, dan Airnav Rp659 miliar.
Sementara untuk tahun depan pada masa akhir pemerintah Jokowi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajukan PMN tunai sebesar Rp57,96 triliun dan nontunai Rp673 miliar.
Usulan PMN tunai sebesar Rp57,96 triliun pada 2024 ditujukan untuk 10 BUMN yaitu PT PLN (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (IFG), PT INKA (Persero), Rekayasa Industri (Rekind), PT Pelni (Persero) dan ID Food.
Adapun, Hutama Karya diusulkan mendapatkan PMN terbesar di 2023 yaitu Rp12,5 triliun. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).