Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Investasi Tahun Politik Hingga Harta Karun Migas

Realisasi investasi asing menunjukkan perlambatan pada paruh pertama tahun ini, menunjukkan gejolak tahun politik mulai terasa.
Gedung Kementerian Investasi/BKPM di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Gedung Kementerian Investasi/BKPM di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Gejolak menyambut pesta demokrasi pada tahun depan mulai tecermin dari hasil realisasi investasi yang melambat pada paruh pertama tahun ini.

Realisasi investasi secara kuartalan masih tumbuh positif sebesar 15,7 persen pada kuartal II/2023, pertumbuhannya sedikit melambat dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang tumbuh sebesar 16,5 persen yoy.

Selain soal rapor penanaman modal semester I/2023, terdapat informasi komprehensif lainnya yang menjadi pilihan redaksi BisnisIndonesia.id pada Senin (24/7/2023). Berikut di antaranya:

1. Gejala Tahun Politik di Realisasi Investasi Paruh Pertama

Perlambatan terjadi pada pertumbuhan penanaman modal asing (PMA), yang tercatat tumbuh 14,2 persen secara tahunan menjadi Rp186,3 triliun pada kuartal II/2023. Realisasi ini tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang naik sebesar 16,6 persen secara tahunan.

Sementara itu, PMDN masih terakselerasi dengan tumbuh 17,6 persen pada kuartal II/2023, lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang sebesar 12,4 persen.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengingatkan adanya potensi tantangan perlambatan pada tahun politik ini. Dia mengharapkan dinamika politik di dalam negeri menjelang Pemilu 2024 tidak mengganggu kegiatan investasi di dalam negeri.

2. Pemerintah Menagih Dukungan Perbankan Untuk Pembiayaan Hijau RI

Pemerintah meminta dukungan yang lebih besar dari sektor perbankan untuk membantu perwujudan agenda besar pertumbuhan ekonomi berkelanjutan nasional, yang mana aspek keuangan hijau sangat besar pengaruhnya.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyinggung pentingnya peran sektor jasa keuangan, terutama perbankan dalam mendorong pembiayaan hijau.

Dalam acara Rapat Umum Anggota (RUA) Perhimpunan Bank Bank Umum Nasional (Perbanas) pada Kamis (20/7/2023), Luhut menjelaskan pemerintah memiliki enam agenda utama untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

3. Angin Segar Wacana Hapus Buku dan Hapus Tagih Kredit Macet UMKM

Wacana pemerintah untuk mengatur ketentuan hapus buku dan hapus tagih bagi kredit macet dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dinilai bakal bermanfaat bagi ekonomi, bank, dan UMKM.

Saat ini, pemerintah tengah menggodok aturan terkait hal ini, tetapi detailnya belum begitu jelas. Meski demikian, secara umum langkah ini dinilai menjadi angin segar bagi iklim usaha UMKM yang selama ini ragu atau bahkan ketakutan untuk menarik fasilitas pinjaman dari bank karena risiko bisnisnya yang tinggi.

Tidak hanya dari UMKM, kalangan perbankan juga sangat berhati-hati dan penuh perhitungan ketika hendak menyalurkan kredit untuk sektor UMKM. Hal ini menjadikan penyaluran kredit ke UMKM sangat terbatas, bahkan hingga kini masih di bawah 25 persen dari total portfolio kredit bank secara total.

4. Potensi Besar Harta Karun Migas di Timur Indonesia Kian Dilirik

Cukup besarnya potensi sumber daya minyak dan gas bumi yang tersebar di kawasan timur Indonesia memantik pemerintah untuk lebih agresif lagi mendorong pengeboran sumur eksplorasi di kawasan tersebut.

Terlebih, cadangan migas nasional saat ini kian menipis di tengah terus turunnya realisasi produksi dan investasi di hulu migas. Sejalan dengan itu, hingga kini juga belum ada penemuan lapangan migas kelas kakap untuk menambah cadangan.

Di sisi lain, pemerintah mempunyai ambisi untuk mewujudkan visi lifting 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030. Tanpa kegiatan pengeboran yang masif dan agresif, mustahil target besar lifting pada 2030 itu akan tercapai.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), setidaknya ada lima wilayah kerja di Indonesia bagian timur yang bakal didorong pemerintah untuk dioptimalkan pengelolaannya, seperti di wilayah kerja (WK) Seram, Buton, Timur, Aru, dan Warim.

5. Polisi Tidur Investasi Manufaktur

Sektor industri pengolahan berencana melanjutkan perluasan investasi setelah menerakan pertumbuhan signifikan pada paruh pertama 2023. Akan tetapi, sederet polisi tidur menghambat akselerasi penanaman modal sektor manufaktur.

Berdasarkan Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal, sektor industri manufaktur mencatatkan investasi Rp270,3 triliun pada enam bulan pertama 2023. Angka tersebut merupakan total dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA).

Penanaman modal di sektor industri manufaktur menyumbang 39,8% dari total realisasi investasi di Tanah Air periode Januari-Juni 2023 yang mencapai Rp678,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper