Bisnis.com, JAKARTA - Proses lelang ulang Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) akan digelar dalam waktu dekat. Seiring dengan hal itu, dua investor China disebut telah menyatakan minatnya untuk mengikuti tender.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna yang mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melaksanakan promosi proyek atau market sounding.
"Dari market sounding itu sudah ada [peminat investornya]. Saya tidak tahu angka pasti investasinya tapi setidaknya sudah ada dua investor China yang menyatakan minatnya secara langsung," kata Herry dikutip Selasa (24/7/2023).
Herry melanjutkan, pemerintah menargetkan bahwa proses konstruksi proyek jalan tol terpanjang di Indonesia ini dapat dimulai pada akhir tahun ini. Dengan sisa waktu yang ada, Kementerian PUPR tetap optimis untuk mengejar proses konstruksi berlangsung sesuai rencana.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pembangunan Jalan Tol Getaci tahap 1 dilakukan pemangkasan hanya sampai Ciamis. Mengacu pada data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ruas tol Gedebage-Tasik-Ciamis saat ini masih dalam tahap persiapan tender.
Adapun, ruas tersebut akan terbentang sepanjang 108,3 km dengan nilai investasi sebesar Rp37,64 triliun.
Baca Juga
"[Dipangkas sampai Ciamis] supaya lebih terukur persiapannya. Nanti sisanya kita akan paket lagi dan juga ini dilakukan untuk mendorong minat badan usaha ke depan," ujar Herry.
Herry merinci, dengan total panjang 206,65 kilometer (KM), Tol Getaci dinilai terlalu besar sehingga memperkecil minat badan usaha yang hendak mengikuti proses lelang.
"Kan kalau dia [Jalan Tol Getaci] terlalu besar peserta [lelangnya] akan semakin sedikit. Kayak misal yang mampu beli tanah 1.000 meter coba kan paling hanya berapa?," jelasnya.