Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan 24 Juli: Beras, Tepung Terigu hingga Gula Naik

Harga pangan seperti beras, tepung, hingga gula dan daging ayam pada awal pekan ini mengalami kenaikan.
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA- Sejumlah harga pangan seperti beras, tepung terigu hingga gula mengalami kenaikan hampir di seluruh Indonesia.

Dilansir Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Senin (24/7/2023), bawang putih naik 0,17 persen dibanding pekan lalu jadi Rp40.140 per kg, gula naik 0,55 persen jadi Rp14.720 per kg, daging sapi naik 1,01 persen jadi Rp136.520 per kg, bawang merah naik 0,78 persen jadi Rp33.560 per kg.

Beras premium naik 0,59 persen jadi Rp13.660 per kg, beras medium naik 0,50 persen jadi Rp11.970 per kg, kedelai naik 0,54 persen jadi Rp13.070 per kg, cabai merah keriting Rp37.350 per kg, cabai rawit merah naik 4,60 persen jadi Rp39.540 per kg, daging ayam ras Rp37.150 per kg, telur ayam ras 0,39 persen jadi Rp30.740 per kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp17.630 per kg.

Minyak goreng curah naik 0,08 persen jadi Rp14.790 per kg, jagung peternak naik 1,11 persen jadi Rp6.370 per kg, ikan kembung naik 3,57 persen jadi Rp39.720 per kg, ikan tongkol naik 1,30 persen jadi Rp35.770 per kg, ikan bandeng naik 0,58 persen jadi Rp34.410 per kg, garam naik 0,18 persen jadi Rp11.520 per kg, tepung terigu kemasan Rp13.620 per kg.

Sementara itu, harga pangan di wilayah DKI pun beberapa mengalami kenaikan. Dilansir Info Pangan Jakarta,  bawang putih Rp41.300 per kg, ayam ras Rp43.373 per kg, telur ayam ras Rp31.780 per kg, bawang merah Rp36.600 per kg, cabai merah Rp44.620 per kg, cabai rawit merah Rp40.793 per kg. Lalu, cabai rawit hijau Rp44.620 per kg, minyak goreng curah Rp15.851 per kg, tepung terigu Rp11.103 per kg, gula pasir Rp14.792 per kg, daging sapi paha belakang Rp144.655 per kg, dan daging kambing Rp145.555 per kg.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan fluktuasi harga telur ayam maupun daging ayam di pasaran sedang dalam proses menuju kesetimbangan baru.

Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (21/07/2023) di Jakarta, Arief menegaskan bahwa kenaikan harga telur dan daging ayam merupakan dinamika yang tidak bisa dihindari karena adanya kenaikan biaya pokok produksi yang membebani produsen. 

"Jadi kenaikan harga yang ada di lapangan saat ini sedang membentuk kesetimbangan baru di mana harga telur dan ayam boiler tidak terlepas dari struktur biaya yang membentuk harga di tingkat hilir. Kenaikan harga dipengaruhi misalnya dengan naiknya harga DOC yang sebelumnya Rp. 5.000 saat ini sampai Rp 8.000 per ekor,” ujarnya.

Dia menuturkan harga jagung dulu Rp3.150 per kg saat ini Rp5.000 per kg. Bahkan sebelumnya sampai di atas Rp. 6.000 per kg. Oleh karena itu, tugas kita bersama menjaga kewajaran harga di tiga lini yaitu di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen.

Sementara itu, untuk mengantisipasi menurunnya jumlah ketersediaan beras akibat El Nino, saat itu Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan jajaran kabinetnya untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik mulai dari upaya deteksi dini, teknologi modifikasi cuaca, hingga penyiapan waduk dan sumur bor.

"Salah satu arahan Presiden, Menteri Pertanian diminta untuk mempercepat tanam dan   mempersiapkan produksi, serta penyaluran pupuk, sedangkan NFA diminta mengkalkulasi berapakebutuhan dan dipenuhinya dari mana," terang Arief.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, target produksi beras dalam negeri mencapai 30 juta ton. Saat ini stok Bulog berada di angka 735.000 ton ditambah realisasi Importasi sekitar 500.000 ton karena masih dilakukan penyerapan dari dalam negeri dan impor dilakukan hanya untuk balancing.

Pemanfaatan CBP dalam tiga bulan terakhir untuk bantuan pangan beras sebesar 640.000 ton ditambah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 600.000 ton, telah memberikan andil positif dalam pengendalian inflasi. Untuk itu akan dilakukan intervensi lagi pada tiga bulan mendatang kepada 21,353 juta KPM, masing-masing sebanyak 10kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper