Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Shipowners' Association (INSA) angkat bicara terkait penurunan kinerja Logistic Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 yang jeblok.
Wakil Ketua Umum VII INSA Faty Khusumo menyebut sebenarnya efisiensi logistik di Indonesia sudah menunjukkan tren positif selama beberapa tahun terakhir. Hal tersebut terlihat dari digitalisasi dan standardisasi layanan yang gencar dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kinerja sektor ini.
Di sisi lain, dia menuturkan kondisi topografis Indonesia sebagai negara kepulauan memunculkan tantangan tersendiri dalam peningkatan performa logistik nasional. Dia mencontohkan, kinerja tracking dan tracing Indonesia tentu akan lebih sulit dibandingkan dengan negara tetangga lain seperti Singapura yang tidak memiliki banyak pelabuhan
“Seharusnya dengan upaya-upaya ini kinerjanya (LPI) lebih baik. Tetapi, harus diingat juga kita adalah negara kepulauan. Menurut kami hanya perlu lebih konsisten saja dalam melanjutkan kebijakan-kebijakan yang ada,” jelas Faty pada Jumat (21/7/2023).
Dia menambahkan, saat ini pihaknya jumlah kapal angkutan domestik mengalami pertumbuhan seiring dengan pulihnya perekonomian Indonesia. Hal tersebut dinilai berdampak pada ketepatan waktu (timeliness) pada pelayanan di pelabuhan.
Seiring dengan hal tersebut, Faty mengatakan pengembangan hub and spoke pelabuhan harus menjadi salah satu fokus utama guna meningkatkan kinerja logistik nasional.
Baca Juga
Menurutnya, konsep pelabuhan utama atau hub dan pelabuhan pengumpan atau spoke akan meningkatkan efisiensi logistik nasional. Dia menuturkan, strategi hub and spoke memungkinkan adanya pembagian rute yang lebih optimal pada sebuah wilayah.
Faty mengatakan, pengembangan hub and spoke akan meningkatkan efisiensi perjalanan kapal. Dia mencontohkan, kapal-kapal kecil dapat menyalurkan barang-barang dari pelabuhan utama ke pelabuhan pengumpan yang akan berimbas positif pada penurunan biaya logistik.
“Kalau misal setiap rute angkutan ada dari satu titik ke titik terjauh, itu akan banyak sekali [rute]. Tetapi, jika nanti terus dikembangkan, hub and spoke bisa mengurai kepadatan traffic kapal,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang dirilis Bank Dunia, kinerja Indonesia tercatat mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan indeks terakhir yang dikeluarkan pada 2018.
Kinerja logistik Indonesia kalah dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Indonesia menempati peringkat ke 63 dari total 139 negara yang dikaji dengan skor LPI 3,0. Catatan tersebut mengalami penurunan 17 peringkat dibandingkan pada 2018 saat Indonesia menduduki urutan ke-46 dengan skor LPI 3,15.