Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan hilirisasi komoditas unggulan untuk meningkatkan daya saing nasional.
Airlangga mencontohkan upaya pemerintah dalam menghilirisasi nikel, peningkatan nilai tambah dari bijih nikel menjadi feronikel dan billet stainless steel berpotensi menjadi 14-19 kali lebih tinggi.
“Terbukti nilai ekspor komoditas ini menjadi meningkat dari US$1 miliar pada 2014 menjadi US$5,2 miliar pada 2022.” katanya dalam acara Indonesia Data and Economic Conference, Kamis (20/7/2023).
Selain itu, dia menyampaikan, diperkirakan hilirisasi bauksit juga dapat menyumbang atau meningkatkan pendapatan nasional hingga menjadi sebesar Rp52 triliun.
“Rencana pengolahan dan pemurnian bauksit yang akan kita jalankan berpotensi meningkatkan pendapatan nasional dari Rp21 triliun menjadi Rp52 triliun,” jelasnya.
Oleh karena itu, Airlangga mengatakan diperlukan upaya untuk terus memperluas cakupan dan memperdalam lagi proses hilirisasi hingga sampai kepada produk yang bisa memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga dalam negeri maupun untuk memenuhi kebutuhan permintaan global yang sangat besar.
Baca Juga
Pasalnya, Indonesia menduduki peringkat pertama untuk cadangan nikel, yaitu mencapai 21 juta metrik ton, bauksit peringkat ke-6 dengan cadangan mencapai 1 miliar metrik ton, tembaga peringkat ke-7 dengan cadangan 24 juta metrik ton, dan timah peringkat ke-1 dengan cadangan 0,8 juta metrik ton.
“Banyak negara lain yang mungkin kurang senang dengan langkah kita ini, tetapi keberanian diperlukan untuk melakukan lompatan demi kemajuan bangsa,” tutur Airlangga.