Bisnis.com, JAKARTA – Pelopor penyedia layanan video streaming Netflix mencatatkan kinerja di bawah ekspektasi pada kuartal II/2023.
Melansir Bloomberg, Kamis (20/7/2023), Netflix melaporkan pendapatan naik 2,7 persen menjadi US$8,19 miliar pada kuartal II/2023, sedikit di bawah proyeksi para analis. Hal ini sebagian disebabkan oleh nilai tukar mata uang asing dan pemotongan harga di beberapa pasar.
Netflix juga melaporkan penurunan pendapatan per pelanggan pada kuartal tersebut. Perusahaan memperkirakan penjualan sebesar US$8,52 miliar pada kuartal ketiga, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata estimasi Wall Street sebesar US$8,67 miliar.
Di sisi lain, Netflix mampu meningkatkan basis pelanggannya sebesar 8 persen atau 5,9 juta menjadi 238,4 pelanggan di seluruh dunia hingga akhir Juni 2023.
Saham Netflix melemah 8,9 persen ke US$435 per saham setelah jam perdagangan reguler menyusul rilis laporan keuangannya.
Analis LightShed Partners Rich Greenfield mengatakan kinerja Netflix di kuartal II/2023 cukup baik namun tidak cukup untuk menggerakkan harga saham lebih lanjut.
Baca Juga
co-Chief Executive Officer Greg Peters menyampaikan bahwa diperlukan beberapa kuartal untuk merealisasikan keuntungan finansial dari pembagian berbayar.
"Meskipun kami telah membuat kemajuan yang stabil tahun ini, kami masih memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan kami," tulis perusahaan itu dalam sebuah surat kepada para pemegang saham.
Sementara itu, Analis Huber Research Partners Craig Huber mengatakan bahwa beberapa pemegang saham mungkin menjadi terlalu optimistis terhadap tingkat iklan Netflix dan kejadian pembobolan kata sandi.
"Ekspektasi beberapa investor untuk (kuartal ketiga) terlalu jauh di depan dari apa yang terlihat seperti kenyataan dalam proyeksi manajemen," kata Huber seperti dilansir Reuters.