Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping mengimbau negara-negara menghindari decoupling dan pemutusan rantai pasok setelah memberlakukan pembatasan ekspor dua logam penting China.
Mengutip Bloomberg, Rabu (5/7/2023), China ingin bekerja sama dengan negara-negara untuk menolak langkah membangun penghalang, memisahkan dan memutuskan rantai pasokan.
“Kita harus membuat kerja sama yang saling menguntungkan dan semakin luas, serta memastikan bahwa lebih banyak keuntungan pembangunan akan dibagikan secara lebih adil oleh orang-orang di seluruh dunia," ucap Xi.
Namun komentar tersebut bertentangan dengan keputusan pemerintahan Xi pada Senin (3/7) untuk membatasi ekspor galium dan germanium. Kementerian Perdagangan China mengatakan langkah tersebut untuk melindungi keamanan nasional.
Mantan wakil menteri perdagangan China Wei Jianguo mengatakan bahwa kontrol ekspor pada logam adalah baru permulaan. China akan meningkatkan tindakan balasan jika AS memberlakukan lebih banyak pembatasan teknologi.
Wei juga mengatakan bahwa ia memperkirakan kontrol atau pembatasan tersebut akan sangat merugikan beberapa negara. Langkah China juga dapat mempercepat upaya berbagai negara untuk mengurangi ketergantungannya pada China.
Baca Juga
AS sendiri telah mengambil langkah agresif untuk mengendalikan ambisi teknologi China untuk membatasi kemajuan militer. China telah berupaya untuk meyakinkan sekutu di Eropa dan Asia untuk melakukan hal yang sama.
Negara yang dipimpin Joe Biden tersebut kini juga bersiap untuk membatasi akses perubahan China ke layanan cloud-computing, termasuk yang disediakan oleh Amazon dan Microsoft.
AS kemudian juga mempertimbangkan penyedia cloud untuk meminta izin sebelum melayani perusahaan China yang menggunakan platform tersebut untuk melatih model AI.