Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyentil Menteri BUMN Erick Thohir terkait dengan peran perusahaan BUMN dalam rantai pasok produk UMKM. Saat ini, jumlah perusahaan BUMN yang menjadi offtaker produk UMKM masih rendah.
"Sampaikan ke Pak Erick kalau 23 BUMN yang sudah menjadi bagian offtaker produk UMKM itu masih kecil, BUMN kan ada 700 kalau enggak salah," kata Teten dalam pembukaan Inabuyer B2B2G Expo 2023 di Smesco, Rabu (5/7/2023).
Teten juga menyayangkan masih rendahnya persentase UMKM di dalam rantai pasok industri dalam negeri. Adapun kontribusi UMKM Indonesia dalam rantai pasok industri baru sekitar 7 persen, jauh tertinggal dari Vietnam yang telah mencapai 24,7 persen.
Adapun sebagai upaya mendongkrak peran UMKM dalam rantai pasok industri, pemerintah menetapkan kewajiban belanja produk UMKM sebesar 48 persen di pelbagai instansi pemerintahan. Dia memperkirakan potensi nilai belanja produk UMKM di dalam negeri bisa mencapai Rp2.000 triliun.
"Saya kira potensi belanja produk UMKM sangat besar, BUMN bisa Rp500 triliun untuk beli produk UMKM, IKN [Ibu Kota Nusantara] bisa Rp400 triliun, pemerintah Rp500 triliun, dan usaha besar Rp400 triliun" kata Teten.
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan perusahaan-perusahaan BUMN berkomitmen untuk terus memajukan UMKM Indonesia. Salah satunya, dengan penandatanganan sejumlah MoU antara perusahaan BUMN dengan UMKM dalam Inabuyer B2B2G Expo 2023 tersebut.
Baca Juga
Sejumlah BUMN yang menandatangani MoU tersebut di antaranya yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN), RNI, Pelindo, Perumnas, Sang Hyang Seri, Telkom, dan Telkomsel."Semoga dalam tiga hari kedepan nanti akan tercipta komitmen atau kontrak baru lainnya antara BUMN dengan UMKM," sebutnya.